Media Mesir: 40 Truk Bantuan Kemanusiaan akan Tiba di Gaza Hari Ini
UNRWA memperingatkan bahwa pasokan bahan bakar di Gaza akan habis dalam tiga hari.
REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Konvoi truk yang membawa bantuan kemanusiaan dari Mesir terus berdatangan ke Jalur Gaza. Media Mesir melaporkan akan ada 40 truk lagi yang memasuki Gaza pada hari ini, Senin (23/10/2023).
Pada hari Ahad (22/10/2023) konvoi truk yang membawa bantuan gelombang kedua telah menyeberang dari Mesir ke Jalur Gaza. Aljazirah melaporkan, truk tersebut memuat bantuan medis yang sangat dibutuhkan.
Sebanyak 17 truk memasuki Gaza pada Ahad (22/10/2023), sehari setelah konvoi pertama yang terdiri dari 20 truk membawa bantuan medis, makanan dan air ke wilayah tersebut. PBB mengatakan dibutuhkan 100 truk per hari untuk memenuhi kebutuhan 2,4 juta penduduk Gaza.
Melaporkan dari Khan Younis di Gaza, jurnalis Hani Abu Isheba mengatakan kepada Aljazirah bahwa truk-truk tersebut memuat sebagian besar bantuan medis yang sangat dibutuhkan. “Dokter mengatakan kepada kami bahwa bantuan tersebut ditujukan untuk rumah sakit di Jalur Gaza yang sangat membutuhkan pasokan medis. Tidak ada bahan bakar yang dilaporkan untuk truk-truk ini,” kata Abu Isheba.
Abu Isheba menambahkan, rumah sakit sangat khawatir kekurangan bahan bakar yang digunakan untuk menghidupkan generator listrik. Karena Israel telah memblokade penuh Jalur Gaza dengan memutus aliran listrik, menghentikan pasokan air, bahan bakar, dan makanan.
Secara terpisah, seorang jurnalis AFP melihat enam truk meninggalkan Rafah setelah mengisi bahan bakar dari persediaan bahan bakar yang menipis di persimpangan tersebut ketika daerah kantong tersebut menghadapi bencana kekurangan pasokan setelah Israel memutus pasokan makanan, air, bahan bakar dan listrik.
Berbicara kepada Aljazirah dari Gaza, Thomas White dari Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan, visual truk bantuan di televisi yang tampak seperti truk bahan bakar memang berisi bahan bakar yang dipindahkan antardepot secara internal oleh UNRWA.
“Tidak ada bahan bakar yang masuk ke Gaza. Bahan bakar sangat penting saat ini, kami membutuhkannya agar operasi bantuan tetap berjalan,” kata White.
Sementara itu, Kepala UNRWA Philippe Lazzarini pada hari Ahad memperingatkan bahwa pasokan bahan bakar akan habis dalam tiga hari. “Tanpa bahan bakar, tidak akan ada air, tidak ada rumah sakit yang berfungsi dan… bantuan tidak akan menjangkau banyak warga sipil yang sangat membutuhkan,” katanya.
Badan-badan bantuan juga memperingatkan bahwa pengiriman pasokan harus tetap konsisten, karena bantuan yang masuk saat ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan 2,3 juta penduduk Gaza. Situasi kemanusiaan di daerah kantong padat penduduk ini sangat buruk. Mereka tidak hanya kekurangan pasokan medis, tetapi makanan dan air minum juga langka.
Menurut PBB, fasilitas sanitasi, sumur air, waduk dan stasiun pompa mengalami kerusakan akibat serangan udara yang terus menerus. Badan internasional tersebut memperkirakan sekitar 100 truk per hari dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan penduduk Gaza.
“Kita harus mengirim lebih banyak truk, dan penting juga untuk memastikan bantuan sampai ke tangan penerima manfaat yang tepat, dengan cara yang aman dan berkelanjutan," ujar Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia, Cindy McCain.