BRIDS akan Bawa Lima Emiten IPO Tahun Depan

Liama perusahaan itu terdiri dari sektor konsumer, manufaktur, hingga teknologi.

Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis (24/8/2023) (ilustrasi).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) Laksono Widodo mengungkapkan pihaknya akan membawa lima perusahaan dengan skala aset di atas Rp 250 miliar untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2024 mendatang.

Baca Juga


Ia mengungkapkan lima perusahaan tersebut terdiri dari sektor konsumer, manufaktur, hingga teknologi. "Macam-macam, ada sektor konsumen, sektor manufakturing, ada sektor yang berhubungan dengan teknologi," ujar Laksono di depan awak media, di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Namun demikian, pada tahun ini pihaknya telah melakukan penundaan terhadap sebanyak lima perusahaan untuk melangsungkan Initial Public Offering (IPO) di BEI, dikarenakan berbagai alasan.

"Ada lima IPO yang kami tidak bisa meneruskan, karena memang dari calon emitennya bersikap untuk menunda IPO," ujar Laksono.

Ia menyebut, saat ini kondisi pasar saham masih sangat fluktuatif seiring dengan dinamika politik dalam negeri, situasi geopolitik di tingkat global, hingga kondisi suku bunga tinggi dalam jangka waktu panjang (higher for longer).

"Kemudian, kita mesti melihat perkembangan suku bunga belum turun-turun, yield di Amerika Serikat (AS) juga naik terus. Jadi, itu mungkin satu hal yang perlu dipikirkan tahun depan," ujar Laksono.

Laksono mengungkapkan, pada akhir tahun ini BRIDS masih akan membawa satu perusahaan sektor manufaktur lagi untuk melantai di BEI, dengan skala aset di atas Rp250 miliar.

"Satu IPO di akhir tahun ini sektornya manufaktur, tekstil, aset di atas RP250 miliar," ujar Laksono pula.

Sebelumnya pada tahun ini, BRIDS berencana membawa anak usaha PT Pertamina (Persero) yaitu PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia.

Namun, rencana tersebut urung dilakukan seiring dengan berbagai situasi yang tidak mendukung, salah satunya kondisi pasar yang sedang fluktuatif.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler