Wujudkan Indonesia Emas Lewat Perikanan Berkelanjutan

Indonesia emas diwujudkan melalui pemenuhan gizi dan pendidikan.

Antara/Auliya Rahman
Pedagang memotong ikan segar.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama organisasi nirlaba internasional Marine Stewardship Council (MSC) sepakat ingin mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045 melalui perikanan berkelanjutan.

Baca Juga


Direktur Pemasaran KKP Erwin Dwiyana dalam kegiatan "Supplier & Buyer Gathering Produk Seafood Berkelanjutan", di Jakarta Pusat, Selasa, menyebutkan tekad itu sejalan dengan peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-10 tahun 2023 yang mengusung tema "Ikan Untuk Generasi Emas".

Harkannas yang diperingati setiap tanggal 21 November itu perayaan puncaknya akan berlangsung di Taman Lapangan Banteng, DKI Jakarta, pada 21 November 2023.

Erwin mengungkapkan, kandungan protein yang ada pada ikan, dapat menjadi asupan gizi untuk mewujudkan generasi emas. Sehingga, KKP dan MSC komitmen agar ikan dapat menjadi sumber pangan bagi generasi-generasi selanjutnya.

"Kita ingin sumber daya ikan ini bisa terus kita manfaatkan. Kaitan dengan keberlanjutan produk atau ikan ini menjadi konsen KKP, dan program program berbasis ekonomi biru," kata Erwin.

Direktur Program MSC Indonesia Hirmen Sofyanto di tempat yang sama menyoroti pertumbuhan populasi manusia yang meningkat secara signifikan.

"Prediksi di tahun 2024 jumlah penduduk dunia sekitar 8 miliar, tapi yang terjadi data dari PBB, per September ini sudah 8 miliar. Artinya jumlah pertumbuhan populasi meningkat cukup drastis dibanding prediksi," ujar Hirmen.

Hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk menjaga perikanan berkelanjutan, mengingat meningkatnya populasi dan kebutuhan pangan, terutama kebutuhan protein hewani salah satunya dari seafood,

"Ketika produk pakan laut tinggi permintaan, maka ada dua hal yang terjadi, over eksploitasi atau illegal activity. Dua hal ini yang menjadi konsen bagi semua pihak, dan bagian dari MSC untuk berupaya mengatasi kegiatan-kegiatan perikanan yang tidak ramah dan tidak berkelanjutan tersebut," ujarnya pula.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler