Hasan, Bayi Kembar Siam Meninggal Dunia Usai Jalani Operasi Pemisahan di RSHS Bandung
Salah satu bayi kembar siam tak dapat melewati masa kritis pascaoperasi.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam Hasan dan Husein asal Subang, Senin (23/10/2023). Namun, usai menjalani operasi pemisahan pada Selasa (24/10/2023) bayi bernama Hasan meninggal dunia.
Ketua tim penanganan bayi kembar siam RSHS dr Dikky Drajat mengatakan, operasi pemisahan bayi kembar siam Hasan dan Husein berhasil dilakukan dengan waktu yang dibutuhkan tujuh jam. Namun, salah seorang bayi bernama Hasan meninggal dunia karena tidak dapat melewati masa kritis pascaoperasi.
Seusai operasi pemisahan bayi kembar siam berhasil dilakukan, ia mengatakan kondisi bayi belum stabil dan masih dalam fase kritis. Tim dokter sendiri menyadari kondisi potensi kritis bahkan kondisi yang berat.
“Setelah operasi, masa kritis harus dilewati ternyata satu pasien kembar mengalami sesuatu hal risiko yang kami duga. Hari berikutnya, bayi Hasan mengalami perburukan dan tidak bisa bertahan meninggal pukul 12.30 WIB,” ucap dia, Rabu (25/10/2023).
Selama proses operasi pemisahan bayi, ia mengatakan terdapat kerumitan yang tinggi. Sebab bayi kembar siam tersebut mengalami dempet di bagian dada dan perut.
Selain itu, Dikky mengatakan kerumitan lainnya saat operasi pemisahan yaitu kondisi bagian liver dan selaput jantung yang bersatu. "Di bagian luar selaput jantung bersatu, masing-masing ada lubang selaput jantung. Itu mungkin merupakan suatu hal adaptasinya perlu didapatkan bayi,” ucapnya.
Dalam operasi pemisahan bayi kembar asal Subang, tim dokter RSHS menerjunkan 90 personel. Sebanyak 30 orang di antaranya merupakan dokter profesional.