Meski Sulit, Bos BRI Sebut Berhasil Melakukan Transformasi 

Anggapan tersebut dapat menjadi bumerang jika tidak disikapi dengan baik.

Dok BRI
Direktur Utama BRI Sunarso.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Sunarso mengatakan, perseroan memiliki tantangan besar dalam melakukan transformasi. Sunarso menyampaikan, besarnya jumlah nasabah, pegawai, dan komitmen bermain di segmen UMKM menjadi tantangan tersendiri bagi BRI. 

Baca Juga


"Dua hal yang paling penting (dalam transformasi) itu biaya operasional dan risiko operasional yang tinggi. Dua masalah itu nanti menyangkut masalah efisiensi, perilaku, dan lain-lain," ujar Sunarso saat Ngobrol Pagi Seputar BUMN (Ngopi BUMN) bertajuk "Transformasi BUMN: Kinerja Positif" di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

Sunarso menyampaikan, tantangan lain terletak pada citra BRI sebagai perusahaan besar yang memiliki kinerja baik. Sunarso menilai, anggapan tersebut dapat menjadi bumerang jika tidak disikapi dengan baik.

"Transformasi BRI sulit karena image-nya BRI itu sudah baik, auto pilot. Kesulitannya adalah mengubah pola pikir perusahaan ini dalam keadaan baik-baik saja sehingga tidak perlu berubah," ucap Sunarso.

Sunarso menyebut kunci dari transformasi itu ialah kemauan untuk berubah menjadi lebih baik. Sunarso menyampaikan tekad ini relatif dimiliki BUMN-BUMN lain yang sedang dalam kondisi tidak sehat. 

Untuk itu, Sunarso selalu menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan tren positif perusahaan. Sunarso menerapkan sejumlah manajemen risiko sebagai langkah adaptif dalam menghadapi potensi risiko ke depan. 

"Meskipun mentransformasikan BRI itu sulit, tapi alhamdulillah berubah dan berhasil," kata Sunarso.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler