Bisnis Berkelanjutan Selamatkan Varietas Kopi yang Terancam Punah Akibat Krisis Iklim
Krisis iklim diprediksi akan kurangi area tanam kopi global hingga 50 persen di 2050.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petani kopi menghadapi ancaman nyata dari perubahan iklim. Pola cuaca ekstrem menjadi lebih sering terjadi dan prakiraan ilmiah memperkirakan bahwa pada tahun 2050, perubahan iklim dapat mengurangi area global yang cocok untuk produksi kopi hingga 50 persen.
Merespon hal tersebut, Nespresso berkomitmen untuk melakukan aksi-aksi nyata dengan menerapkan konsep berkelanjutan dalam setiap proses produksinya. Melalui program AAA Sustainability, Nespresso menargetkan bisa mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 50 persen pada tahun 2030 dibandingkan dengan baseline tahun 2018.
Mark Senior, selaku Senior Vice President dari Kanmo Group, distributor resmi Nespresso Indonesia, mengatakan bahwa selama 20 tahun, program AAA Sustainability didirikan dengan tujuan membuat pertanian dan pengadaan kopi (coffee sourcing) yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan, serta masyarakat adat, guna mewujudkan dampak nyata dan jangka panjang dalam melindungi masa depan.
“Selama 20 tahun, program AAA telah menjadi landasan bisnis Nespresso. Kemudian, program ini telah menjadi peran penting dalam menghidupkan kembali varietas kopi yang terancam punah dari seluruh dunia, sehingga para penggemar kopi dapat lebih mudah menikmati dan mengapresiasi profil rasa kopi yang unik,” ucap Mark Senior di Jakarta, Rabu (25/10/2023).
Program AAA Sustainability Quality milik Nespresso memiliki pendekatan pertanian berkelanjutan yang disesuaikan dengan daerah asal perkebunan kopi. Program ini dibuat bersama dengan organisasi nirlaba internasional Rainforest Alliance pada tahun 2003 dengan tiga pilar inti yaitu kualitas, budaya sosial dan lingkungan alam (socio-culture), serta produktivitas.
Ketiga pilar ini juga mencakup tiga penggerak strategis milik AAA yaitu kualitas, regeneratif, dan inklusivitas. Melalui program ini, Nespresso menawarkan kerangka teknis guna mendukung petani lokal dalam menciptakan pertanian berkelanjutan, yang akan menghasilkan kopi dengan kualitas dan kuantitas tinggi.
“Program AAA ini juga menjadi platform bagi Nespresso untuk membangun hubungan jangka panjang dengan para komunitas petani, di mana mereka dapat mengembangkan solusi inovatif bersama menuju pertanian yang tangguh dan tahan terhadap perubahan, sehingga memastikan mata pencaharian yang berkelanjutan bagi para petani,” kata dia.
Di Indonesia, Nespresso memiliki perkebunan kopi yang terletak di Ciwidey (Bandung) dan Aceh. Coffee Specialist Nespresso Indonesia, Ferdiansyah, menjelaskan bahwa Nespresso juga menerapkan program AAA Sustainability di dua perkebunan tersebut.
“Salah satu implementasinya, kami memberikan edukasi kepada petani, bagaimana teknik pertanian kopi yang baik dan berkelanjutan. Bagaimana juga melakukan pertanian regeneratif tanpa merusak ekosistem, dan tetap merawat local plant yang ada,” kata Ferdiansyah.
Selain itu, Nespresso juga memberikan perhatian khusus terhadap keluarga para petani kopi. Salah satunya dengan membentuk sekolah khusus bagi bagi anak-anak para petani kopi. “Perhatian kami juga ditujukan kepada keluarganya. Makanya kami juga membangun sekolah khusus, jadi saat para petani bekerja di ladang, anak-anak mereka bisa aman dan tetap menimba ilmu,” kata dia.
Program AAA yang diawali dari 300 petani di Kosta Rika pada tahun 2003, kini telah mencakup lebih dari 150 ribu petani di 18 negara, termasuk Indonesia. Lebih dari tujuh juta pohon telah ditanam oleh Nespresso dan mitra-mitranya dalam program AAA semenjak tahun 2014, semakin menunjukkkan komitmen mereka dalam reboisasi dan pelestarian lingkungan. Kemudian, 93 persen kopi Nespresso didapatkan dari petani bersertifikasi AAA.