Bank BTN Beri Edukasi dan Pelatihan Bisnis Developer kepada Santri

Bank BTN telah menyalurkan KPR sebanyak 5,2 juta unit.

Bowo Pribadi/Republika
Direktur Utama (Dirut) Bank BTN Nixon LP Napitupulu (kanan) bersama Pengasuh Ponpes Edi Mancoro, Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, KH Mubamad Hanif pada acara pembukaan program Pelatihan Santri Developer Kebangsaan Batch 3, di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Sabtu (28/10). Sebanyak 80 santri mengikufi kegiatan pelatihan yang digelar Bank BTN bersama NU Circle tersebut.
Rep: Bowo Pribadi Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebanyak 80 orang santri mengikuti Pelatihan Developer yang digelar PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) bersama dengan Nahdlatul Ulama Circle (NU Circle) di Pondok Pesantren (Ponpes) Edi Mancoro, Gedangan, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Selama tujuh hari, mereka akan mendapatkan ilmu dan diedukasi menjadi developer untuk mendukung keberlanjutan program pembangunan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Direktur Utama (Dirut) Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengungkapkan, pondok pesantren menjadi salah satu instansi yang digandeng Bank BTN untuk ikut menjaga keberlanjutan pembangunan rumah untuk rakyat.

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, jumlah pondok pesantren di Indonesia mencapai 36 ribu. Melalui pelatihan ini, alumni pondok pesantren berpotensi menjadi pemain di sektor penyediaan perumahan rakyat.

“Dengan begitu, para santri ini nantinya juga akan terlibat dalam mengatasi kesenjangan antara kebutuhan rumah dengan rumah terbangun (backlog),” ungkapnya, pada acara Pembukaan Pelatihan BTN Santri Developer, di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Gedangan, Sabtu (28/10/2023).

Nixon juga menyampaikan, agar para alumni pondok pesantren bisa menjadi developer yang handal, maka Bank BTN bekerjasama dengan NU Circle yang sejak tahun 2020 dan kini telah memasuki batch 3 dengan jumlah lulusan mencapai 1.116 orang lulusan pondok pesantren.

Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan edukasi mengenai dunia bisnis properti kepada para santriwan/santriwati alumni pondok pesantren, dalam hal ini pondok pesantren binaan NU.

Selain itu edukasi juga merangkul peserta dari organisasi pemuda lintas agama yang diharapkan dapat mendorong lahirnya entrepreneur handal di bidang properti yang ke depannya dapat menjalin kerja sama dengan Bank BTN, baik lending maupun funding.

Guna mendorong tujuan tersebut, alumni BTN Santri Developer saat ini juga telah membentuk Asosiasi Santri Developer Nusantara (ASANU) yang beberapa alumni yang tergabung dalam ASANU tersebut, berhasil mengakuisisi dan mengembangkan sebuah perumahan di  Banjarnegara.

“ASANU juga berencana untuk membuat beberapa proyek perumahan di daerah lain, seperti di Wonosobo, Kajen, Magelang Malang, serta Solo dan rencana untuk mengakuisisi beberapa proyek yang ada di Bank BTN dengan rata- rata luasan proyek sekitar 5 hektare,” jelasnya.

Hingga saat ini, lanjut Nixon, Bank BTN terus berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan perumahan rakyat secara nasional. Sejak 1976 sampai dengan saat ini, Bank BTN telah menyalurkan KPR sebanyak 5,2 juta unit atau senilai Rp 409,03 triliun.

Baik melalui pembiayaan perumahan subsidi, non subsidi maupun pembiayaan perumahan syariah. Bank BTN juga berfokus pada penyaluran sektor informal. Selama lima tahun terakhir, Bank BTN telah menyalurkan sebanyak 132.841 unit atau senilai Rp 21,91 triliun khusus sektor informal yang tersebar diberbagai pekerjaan.


“Antara lain pembiayaan perumahan kepada marbot masjid istiqlal, tukang cukur garut, guru honorer di daerah Kendal dan sektor informal lain,” jelasnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Edi Mancoro. KH Muhamad Hanif menyampaikan, peserta pelatihan ikali ini ada 80 orang santri. Mereka tidak hanya santri Pondok Pesantren Edi Mancoro namun juga sejumlah pesantren di Kabupaten/kota lain di sekitar Kabupaten Semarang.

Mewakili kalangan pondok pesantren, KH Muhamad Hanif menyambut baik karena ini menjadi sarana meningkatkan kapasitas lifeskill para lulusan pondok pesantren untuk terjun di dunia developer.

“Terlebih para santri telah dididik dengan akhlak yang baik, maka ketika mereka terjun di dunia developer, dasar pendidikan akhlak ini tentunya juga akan sangat bermanfaat dalam menjalankan bisnis tersebut,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Perhutanan Sosial NU Circle, Alip Purnomo menambahkan, NU Circle akan melanjutkan program pelatihan Santri Developer sebagai ikhtiar untuk mengembangkan SDM santri yang mandiri dan unggul. Pada dasarnya, para santri telah diajarkan kemandirian.

“Maka pelatihan ini menjadi penyempurna sekaligus memperkuat program- program kolaborasi dengan perusahaan, partner, pemerintah serta swasta,” jelasnya.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler