12 Jamaah Masjid Palestina Gugur Akibat Serangan Udara Israel

Serangkaian serangan Israel tanpa henti membombardir Gaza pada Sabtu dan Ahad.

EPA-EFE/Hannibal Hanschke
Serangan udara Israel menyerang bagian utara Jalur Gaza saat matahari terbenam, 29 Oktober 2023.
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sedikitnya 12 orang Palestina gugur oleh serangan udara Israel di Masjid Bilal ibn Rabah di Jalur Gaza tengah pada Ahad (29/10/2023) pagi.

TV Al-Aqsa yang berafiliasi dengan Hamas mengatakan di Telegram, "12 orang Palestina menjadi martir dalam serangan udara yang menargetkan Masjid Bilal ibn Rabah di Al-Nusairat, Jalur Gaza tengah."

Sebagaimana diberitakan Anadolu Agency pada Senin (30/10/2023), serangan Israel memasuki hari ke-23. Serangkaian serangan udara, penembakan artileri, dan pengeboman laut tanpa henti terjadi pada Sabtu dan Ahad malam. Serangan itu menimbulkan lebih banyak korban jiwa dan luka-luka, menurut kantor berita Palestina, Wafa.

Serangan udara terkonsentrasi di Jalur Gaza utara, dan pesawat-pesawat Israel juga menggunakan amunisi fosfor putih yang dilarang digunakan secara internasional. Pada saat yang sama, serangan udara menghantam wilayah barat laut Jalur Gaza, disertai dengan penembakan berat dari artileri dan kapal-kapal angkatan laut.

Rumah-rumah di kota Jabalia di Gaza utara, kota Rafah di selatan, dan lingkungan Shuja'iyya di Gaza timur menjadi sasaran pengeboman udara.

Sebelumnya diberitakan, militer Israel terlibat pertempuran di berbagai wilayah sekaligus, sepanjang Ahad (29/10/2023). Di Gaza, Hamas mengklaim berhasil menyerang dan menewaskan sejumlah prajurit Israel.

Aljazirah melaporkan, mengenai sejumlah pertempuran terjadi di sekitar bagian utara Jalur Gaza. Salah satunya, terjadi pertempuran besar di persimpangan Erez, sebuah persimpangan dari Israel ke bagian utara jalur tersebut. Pertempuran di lokasi itu disebut sangat intens.

Hamas mengatakan mereka beberapa kali menyerang pasukan Israel dan membunuh sejumlah tentara Israel. Pihak Israel mengatakan bahwa seorang perwira dan seorang tentara terluka parah.

Sebaliknya, tentara Israel mengatakan telah membunuh sejumlah warga Palestina bersenjata yang mencoba menyusup ke wilayah Israel di dekat penyeberangan Erez. Dikatakan orang-orang bersenjata itu keluar dari terowongan bawah tanah beberapa ratus meter dari persimpangan.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler