Nantikan Rilis Data Ekonomi Asia, IHSG Dibuka Menguat Tapi Melemah Lagi
Pergerakan IHSG senada dengan mayoritas bursa Asia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variatif pada perdagangan pada Selasa (31/10/2023). IHSG melemah ke level 6.717,28 setelah sempat dibuka di zona hijau di awal perdagangan.
Pergerakan IHSG senada dengan mayoritas bursa Asia. Nikkei 225 melemah 0,15 persen, Shanghai Composite terkoreksi 0,32 persen dan Hang Seng anjlok 1,03 persen. Sementara Strait Times menguat 0,39 persen.
"Indeks saham di Asia pagi ini dibuka beragam dengan kecenderungan menguat menjelang keputusan kebijakan moneter oleh bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) dan rilis data ekonomi dari berbagai negara di kawasan Asia," kata Phillip Sekuritas Indonesia.
BOJ akan mengakhiri pertemuan kebijakan selama dua harinya nanti siang dengan investor memantau sinyal BOJ menaikkan proyeksi inflasi Jepang. BOJ juga diprediksi akan mendiskusikan lebih lanjut penyesuaian pada kebijakan pengendalian kurva imbal hasil atau Yield Curve Control (YCC).
Selain itu, data resmi Purchasing Mangers’ Index (PMI) China untuk Oktober kemungkinan memperlihatkan sektor manufaktur ekspansi ke level 50,2 dan sektor Jasa (Services) naik ke level 52,0 dari level 51,7.
Pasar saham di AS semalam rebound dengan ketiga indeks saham utama di Wall Street di tutup naik lebih dari satu persen. Minggu ini, investor mengantisipasi hasil pertemuan kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve) dan sejumlah rilis data ekonomi.
Berkaitan dengan pertemuan kebijakan Federal Reserve pada Kamis mendatang, Federal Open Markets Committee (FOMC) diyakini akan mempertahankan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) di kisaran 5,25 persen-5,50 persen.
Rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) AS pada hari Jumat diprediksi akan memperlihatkan bahwa ekonomi AS telah menambah 175 ribu pekerja di Oktober, turun di banding penambahan 336 ribu di September.