10 Tren Global di 2024 Versi Forbes, Salah Satunya Soal Perubahan Iklim
Perubahan iklim akan menjadi salah satu isu politik di 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perang, pandemi, turbulensi ekonomi, dan pergeseran kekuatan politik baik di tingkat nasional maupun internasional membuat dunia menjadi sangat berbeda dibandingkan pada awal tahun 2020. Tren-tren besar ini akan terus membentuk kembali masyarakat di masa depan.
Bagi banyak orang, masalah lingkungan dan upaya untuk mengurangi dampak dari krisis iklim tentu menjadi agenda utama. Pada saat yang sama, di masa depan, akan muncul berbagai teknologi baru yang bermanfaat bagi kehidupan, namun juga berpotensi menyebabkan kerusakan.
Atas pemikiran itu, Bernard Marr, seorang penasihat bisnis dan teknologi stategis, telah memprediksi 10 tren global yang paling signifikan pada tahun 2024. Berikut rinciannya seperti dilansir Forbes, Kamis (2/11/2023).
1. Kecerdasan buatan semakin masif
Pada tahun 2024, kecerdasan buatan (AI) adalah bagian dari kehidupan sehari-hari dan hampir tidak ada industri atau aspek kehidupan kita yang tidak tersentuh olehnya. Meskipun AI telah mendorong inovasi dan menciptakan efisiensi di berbagai sektor, namun AI juga menyebabkan cukup banyak ketakutan dan ketidakpastian.
Ancaman terhadap pekerjaan adalah nyata. Ada juga kekhawatiran bahwa menyerahkan kendali atas kehidupan kita kepada algoritme dapat memperburuk perpecahan dan ketidaksetaraan dalam masyarakat.
2. Perubahan iklim menjadi isu politik
Urgensi untuk mencegah dampak bencana dari perubahan iklim semakin meningkat saat kita memasuki tahun 2024. Selain teknologi dan inovasi, keberpihakan politik terhadap iklim harus diperhitungkan. Karenanya, tahun 2024 menjadi kesempatan terbaik untuk menentukan kandidat yang memiliki keberpihakan terhadap masalah iklim dan lingkungan.
3. Pemilu akan menentukan arah demokrasi
Pemilu membawa peluang untuk perubahan, dan tahun 2024 akan menjadi ajang perebutan kepemimpinan di sejumlah negara di mana pergeseran keseimbangan kekuasaan dapat memiliki implikasi global yang besar. Warga negara di AS, Indonesia, dan beberapa negara lain akan menjalankan pemilu tahun depan.
4. Masa-masa yang bergejolak bagi perekonomian
Perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang terus berlanjut diperkirakan akan terjadi pada tahun 2024. Masa-masa ekonomi yang sulit biasanya mengakibatkan pemerintah memilih untuk mengurangi pengeluaran untuk layanan dan utilitas publik, pemutusan hubungan kerja, penurunan standar hidup, dan pertumbuhan kerusuhan sipil. Pertumbuhan yang lambat juga mengancam upaya nasional dan internasional untuk mencapai target Net Zero.
5. Evolusi pekerjaan
Perubahan cara kita bekerja akan terus berdampak pada banyak aspek kehidupan dan masyarakat. Meskipun beberapa perusahaan menerapkan kebijakan kembali ke kantor, namun kebanyakan perusahaan tetap menerapkan kerja jarak jauh dan hybrid. Hal ini berdampak pada peningkatan mobilitas global, dengan para pekerja yang tidak lagi terikat untuk tinggal di daerah yang dekat dengan pusat-pusat pekerjaan. Namun, hal ini juga dapat meningkatkan isolasi sosial dan kohesi sosial. Mengelola perubahan ini akan menjadi tantangan penting bagi organisasi dan individu di tahun 2024.
6. Kesenjangan generasi
Kesenjangan antar generasi dalam hal kekayaan dan kepemilikan properti akan terus mendorong perubahan global dan sosial pada tahun 2024. Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2023, kekayaan rata-rata generasi milenial kurang dari setengah kekayaan generasi baby boomer pada usia yang sama. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya mobilitas sosial dan juga polarisasi politik.
7. Urbanisasi semakin meningkat
Pada tahun 2050, PBB memproyeksikan bahwa 66 persen populasi dunia akan tinggal di daerah perkotaan - naik dari 56 persen pada tahun 2022. Meskipun hal ini berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran, hal ini juga membawa tantangan lain, seperti kepadatan penduduk, polusi, dan peningkatan biaya hidup.
8. Perang budaya
Istilah perang budaya mengacu pada polarisasi masyarakat yang sedang berlangsung, yang sering kali ditandai dengan perdebatan kiri versus kanan atau liberal versus konservatif dan sebagian besar dilakukan melalui media sosial dan media massa. Dampak dari hal ini terhadap masyarakat jelas didorong oleh kemunculan internet sebagai alat yang dapat digunakan untuk mencari informasi, termasuk disinformasi dan propaganda.
9. Revolusi pendidikan
Pekerjaan berubah, sehingga model pembelajaran yang dibutuhkan untuk mempersiapkan diri untuk bekerja juga berubah. Karena itu, model-model baru dalam membantu menyampaikan materi pendidikan yang sesuai zaman, akan dibutuhkan baik oleh warga di perkotaan hingga pedesaan dan daerah terpencil.
10. Migrasi
Antara tahun 1970 dan 2020, jumlah orang yang tinggal di negara lain selain negara tempat mereka dilahirkan meningkat lebih dari tiga kali lipat. Pada tahun 2024, diprediksi jumlah orang yang bermigrasi akan meningkat. Alasan yang mendasari migrasi juga beragam, mulai dari perlindungan diri dari perang, ketidakstabilan ekonomi, buruknya cuaca, dan lainnya.