Sepekan Sebelum Jasad Bapak dan Balita Ditemukan, Tetangga: Istrinya Beli Obat Diare

Sang istri cerita ke pemilik warung sekeluarga sedang sakit.

ANTARA/Abdu Faisal
Suasana olah tempat kejadian perkara tewasnya ayah dan anak balita di Koja, Jakarta Utara, Sabtu (28/10/2023)
Rep: Haura Hafizhah Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Penemuan jasad bapak (HR) berusia 50 tahun dan anaknya (AQ) berusia dua tahun di rumahnya yang berlokasi di Jalan Balai Rakyat V Nomor 12, RT 006, RW 03 Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara menggegerkan warga. Namun, istrinya (NH) dan anak pertamanya (AD) masih hidup dengan kondisi memprihatinkan di rumah tersebut.

Menurut penuturan tetangganya bernama Dila (35 tahun) keluarga tersebut tidak suka berinteraksi dengan warga sekitar. Mereka dikenal tertutup dan jarang keluar dari rumahnya. Bahkan, kata Dila tidak pernah mendengar apapun walaupun tinggal di sebelah rumahnya.

"Mereka jarang keluar. Saya ngontrak disini. Si bapak punya dua kontrakan. Nah, saya pakai usaha buat warung. Kalau saya bayar kontrakan aja bukti transfernya dikirim lewat WhatsApp (WA)," kata Dila kepada Republika.co.id pada Kamis (2/11/2023).

Dila bercerita pada 16 Oktober 2023 setelah adzan Maghrib. Istrinya (NH) membeli obat diare ke warungnya. Istrinya terlihat pucat, gemeteran, dan sempoyongan.

"Dia (NH) cuma bilang lagi pada sakit. Terus saya bilang kan mau dianterin ke rumahnya? soalnya istrinya itu sempoyongan. Terus kata dia ga usah. Pergi deh," kata Dila.

Satu bulan tidak terlihat belanja sayur...

Baca Juga


Lalu, sepekan kemudian tercium bau bangkai di dekat ventilasi rumah keluarga tersebut. Dila mengaku bau itu semakin melekat dan tidak hilang-hilang. Namun, anehnya tidak pernah tercium apapun di depan rumahnya.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, rumah tersebut memang berbentuk memanjang di atasnya. Di bawah itu ada garasi dan ada tangga untuk menuju ke dalam rumah. Sehingga ventilasi mereka menghadap ke jalan yang sering dilalui warga.

"Mereka kan emang tinggal di atas ya. Saya nggak pernah dengar apapun kaya anak menangis atau berantem lah kalau rumah tangga mah ya. Ini mah adem-adem aja. Paling denger kalau dia lewat aja gitu dari atas," kata Dila.

Dila juga mengaku mulai curiga saat istrinya sudah tidak pernah belanja sayur selama sebulan ini. Terakhir, ia lihat hanya saat istrinya beli obat diare.

"Setiap hari belanja sayur. Akhir-akhir ini sebulanan ga belanja. Turun terakhir beli obat doang," kata dia.

Usia pasangan suami-istri terpaut jauh...

Dila menambahkan anak-anaknya pun tidak pernah dibawa keluar main dengan warga sekitar. Adapun keluarga besarnya datang saat acara aqiqah anak yang kedua.

"Nah, keluarga besarnya datang pas aqiqah itu. Anak yang pertama jajan kesini saya ngeliatnya aktif tapi diajak omong kaya tidak fokus gitu," kata dia.

Selain itu, rumah tersebut memang milik bapak (HR) dari orang tuanya. HR merupakan anak terakhir dan menikah dengan istrinya sekitar tahun 2017.

"Ya emang kalau bapak (HR) orang sini. Terpaut jauh si istrinya (NH) masih 30 tahunan. Kayaknya dijodohin. Dia pernah ngadu ke saya suruh lepas KB Implan sama suaminya. Saya bilang bisa kok ke bidan. Eh dia bilang iya nanti aja gitu," kata dia.

Sebelumnya diketahui, jasad ayah dan anak yang ditemukan membusuk di rumahnya kawasan Koja, Jakarta Utara, Sabtu, sudah dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Semper, Cilincing, Ahad (29/10/2023) petang.

Penyebab kematian bapak dan balita...

Pihak Rumah Sakit Polri Kramat Jati melakukan autopsi untuk menyelidiki penyebab kematian melalui serangkaian pemeriksaan makroskopikal dan histopatologikal serta uji toksikologi.

Kedua jenazah warga Jalan Balai Rakyat V itu dimasukkan dalam satu peti usai menjalani autopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, lalu dibawa dengan mobil jenazah menuju kompleks permakaman di Blok A2 TPU Semper.

Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh, jasad bapak dan anak itu ditemukan tak berjauhan di sudut ruangan di rumah yang berlokasi di Jalan Balai Rakyat V No 12 RT 006 RW 03 Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Sementara, Lurah Tugu Selatan Sukarmin memastikan keluarga yang menghuni rumah di Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, dipastikan tergolong mampu dengan kategori ekonomi keluarga menengah ke atas. HR diketahui memiliki usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah, selain itu status kepemilikan rumah yang merupakan milik sendiri. HR pun memiliki satu unit mobil dan sepeda motor.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler