Bayi Adnan yang Semula Diduga Hamil Akhirnya Pulang Usai Operasi
Penyakit yang dialami bayi Adnan ini suatu hal penyakit yang sangat jarang terjadi.
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Adnan Arfandi, bayi 5 bulan asal Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), akhirnya diperbolehkan pulang setelah lima hari dirawat pasca- menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang. Bayi Adnan didiagnosa mengidap tumor teratoma dengan diagnosa banding fetus in fetu.
Direktur Utama RSUP M Djamil, dr Dovy Djanas, mengatakan, kondisi Adnan dalam keadan baik dan stabil. Setelah diperbolehkan pulang, akan dilakukan kontrol ke poliklinik serta luka operasi.
“Keadaan baik, jadi sudah dipulangkan (kemarin). Stabil, sudah dipulangkan. Insya Allah nanti akan kontrol ke poliklinik dan mungkin juga kontrol luka operasi. Ini akan kami pantau, jadi memang sudah kami lakukan optimal dengan tim medis bersama bedah anak,” kata Dovy, Kamis (2/11/2023).
Dovy menjelaskan, penyakit yang dialami bayi Adnan ini suatu hal penyakit yang sangat jarang terjadi.
“Sangat jarang terjadi, tapi ada ditemukan. Kita lihat literatur dari abad ke-19 itu lebih kurang 100 kasus sampai saat ini. Jadi mungkin juga bisa juga di Indonesia mungkin salah satu, kita mendapatkan kasus ini baru dilaporkan di RSUP M Djamil Padang,” ujar Dovy.
Fetus in fetu, lanjutnya, suatu keadaan bayi kembar yang dalam bahasa medisnya bayi parasit. Bayi kembar parasit itu terlingkup di dalam janin.
“Jadi ini biasanya bersifat jinak dia. Jadi tumor jinak, kemudian bisa terjadi pada bayi baru lahir,” Dovy menambahkan.
Sebelumnya diberitakan adanya informasi menghebohkan di Pesisir Selatan. Di mana ada bayi diduga mengandung. Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut diketahui bernama Adnan Arfandi yang baru berusia 5 bulan. Bayi ini beralamat di Kampung Limau Sundai, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas.
Orang tua Adnan, Hendi, mengatakan Adnan sejak tiga bulan lalu mengalami sakit. Ketika baru berusia 3 bulan, ada terlihat tumbuh sebesar jempol di bagian perut Adnan.
“Lalu dibawa berobat ke rumah sakit di desa. Katanya tumor. Setelah itu dibawa ke rumah sakit di Painan, dirujuk ke Padang,” kata Hendi, Selasa (24/10/2023).
Berdasarkan pemeriksaan RS di Padang, disebutkan bahwa ada anak di dalam perut Adnan. “Kondisi sedang memburuk sekali sekarang. Biaya pengobatan tidak ada. Harus dioperasi katanya (pihak rumah sakit)” ucap Hendi.