Soal Tiktok, Teten: Presiden Sudah Perintahkan Awasi Perlindungan Data Pribadi

Sejumlah negara sudah mulai mengawasi model bisnis platform medsos seperti Tiktok.

Dokumen
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki.
Rep: Ronggo Astungkoro Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Teten Masduki mengaku turut memantau kebijakan di negara-negara Asia Tenggara terhadap Tiktok. Sejumlah negara juga sudah mulai mengawasi model bisnis platform media sosial tersebut. 


"Wajar saja kalau negara-negara di ASEAN juga saat ini sedang mengevaluasi bisnis model Tiktok untuk kepentingan ekonomi dan politik dalam negeri mereka," kata Teten, Jumat (3/11/2023).

Diketahui, beberapa negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, dan Malaysia mulai menyelidiki bisnis Tiktok, baik sebagai media sosial maupun Tiktok Shop. Pemerintah Filipina bahkan dikabarkan sampai membentuk gugus tugas untuk menelisik lebih jauh adanya duguaan penyalahgunaan data hingga mata-mata.

Jika gugus tugas menemukan indikasi tersebut, maka Filipina bakal memblokir total platform media sosial asal China tersebut. Dikabarkan pula, pemerintah Vietnam menduga adanya informasi ilegal dalam server perusahaan itu.

Terkait dengan itu, sebelum sejumlah negara tersebut mulai khawatir akan hal itu, Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan arahan kepada kabinet. Di mana, salah satunya mengenai keamanan data pribadi yang bisa digunakan platform media tersebut.

"Presiden sudah perintahkan lewat ratas kepada Menkoinfo untuk pengaturan platform untuk kepentingan melindungi data pribadi, industri, UMKM, dan konsumen,” jelas dia.

Seperti dikabarkan sebelumnya, Jokowi mengaku kaget setelah mendapatkan informasi ada aplikasi yang bisa menarik 123 juta orang untuk bergabung hanya dalam beberapa bulan saja. Dia menyebut kegiatan jual beli di aplikasi itu pun sangat masif.

“Artinya, perilaku konsumen kita sudah dipegang. Mood-nya mau ke mana sudah dipegang, arahnya mau ke mana sudah bisa ditebak dan kita terlambat,” ujar Jokowi di Jakarta, Rabu (4/10/2023).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler