Ditanya Soal Gagal Jadi Cawapres, Erick Thohir: Saya Ikhlas

Mana mungkin saya kontraproduktif sama Pak Jokowi yang membawa saya ke pemerintahan.

Dok Republika
Menko Marves Ad Interim sekaligus Menteri BUMN, Erick Thohir.
Rep: Eva Rianti Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa dirinya tidak kecewa atas tidak terpilihnya sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Dia mengaku ikhlas atas keputusan itu dan tetap fokus pada amanah yang diemban saat ini.

"Saya ikhlas. Karena dari awal saya bilang, saya harus menginjak bumi," kata Erick Thohir dalam wawancara dengan tim podcast Klimaks Republika di Jakarta, baru-baru ini.

Erick mengatakan memang banyak dukungan dari publik yang menginginkan dirinya untuk maju sebagai pasangan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres tahun depan. Namun, dia menyebut, tidak menutup mata ataupun ambisius untuk bisa menduduki posisi itu.

Menurut Erick, meski mulanya diusung jadi cawapres Prabowo Subianto oleh salah satu partai Koalisi Indonesia Maju (KIM), yaitu Partai Amanat Nasional (PAN), namun keputusan tetap ada di kesepakatan partai koalisi. Karena itu, ia bisa menerima keputusan KIM.

"Karena kita tahu lah kalau konteksnya koalisi kan kita tidak bisa menyetir koalisi maunya ke mana. Saya mengapresiasi partai politik yang dukung saya, tapi saya tidak bisa memaksakan partai politik lain, hasilnya apapun ya kita terima," tutur Erick.

Dia menuturkan, keputusan koalisi yang akhirnya mengusung Wali Kota Solo sekaligus putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka merupakan hal yang mesti diterima dengan tangan terbuka. Dengan adanya keputusan itu, fokusnya saat ini justru bekerja dengan banyak tugas, baik sebagai Menteri BUMN, Ketua Umum PSSI, hingga Menko Marves Ad Interim.

"Justru jangan gara-gara ini jadi setback saya bermalas-malasan ya. Saya ikhlas, saya harus kembali kerja seperti biasa," ujar Erick.

Erick menegaskan bahwa meski tidak maju sebagai peserta Pilpres 2024, karena 'dikalahkan' oleh Gibran, dirinya tetap harus amanah dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh Presiden Jokowi saat ini. Dia menekankan, tidak ingin kontraproduktif dengan Presiden Jokowi.

"Mana mungkin saya ingin kontraproduktif sama Pak Jokowi yang selama ini sudah membawa saya ke pemerintahan yang memberikan saya kesempatan melakukan perbaikan di sana sini, mau di pemerintah, sepak bola, dan lain-lain, dukungannya penuh," jelas Erick.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler