Live Aksi Bela Palestina Republika Dibanned Tiktok, Dianggap Ujaran Kebencian

Ribuan masyarakat memadati aksi bela Palestina di lapangan Monas.

Edwin Putranto/Republika
Ribuan warga mengikuti Aksi Damai Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Monas, Jakarta, Ahad (5/11/2023). Aksi yang diikuti massa dari lintas agama itu mengecam serangan Israel ke Palestina.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Live streaming aksi bela Palestina yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, di-banned aplikasi media sosial Tiktok. Tiktok mengungkapkan live streaming tersebut mengandung ujaran kebencian.

Republika.co.id melakukan live streaming untuk memberitakan secara langsung aksi bela Palestina melalui akun TikTok Ahad (5/11/2023). Namun, live streaming hanya berlangsung beberapa saat karena setelahnya live streaming diputuskan sepihak oleh Tiktok.

TikTok menulis pemutusan sepihak tersebut karena dianggap melakukan pelanggaran. "Perilaku dan Ujaran kebencian," tulis pernyataan Tiktok.

"Anda dapat kembali mengakses multi-guest dan menyiarkan live pada 12 November 2023 pukul 9.09 WIB," tambah pernyataan Tiktok.

Republika menyesalkan pelarangan laporan live Tiktok dari arena Aksi Massa mendukung Palestina karena alasan ujaran kebencian. Pimpinan Redaksi Republika Elba Damhuri menyatakan Tiktok gagal dalam memahami arti ujaran kebencian dengan perjuangan melawan ketidakadilkan, penjajahan, dan genosida di Jalur Gaza Palestina.

Akses Live Aksi Massa Bela Palestina akun Tiktok Republika.co.id dihapus. Tiktok menganggap reportase live bela Palestina ini sebagai bentuk ujaran kebencian. - (Dok Republika)

Baca Juga


"Aksi massa yang terjadi di Indonesia juga digelar di banyak negara, dari New York, Amerika Serikat, sampai London, Inggris. Tuntutan mereka sama: hentikan genosida, ciptakan perdamaian, dan demi kemerdekaan Palestina," kata Elba.

Aksi massa membela semua bentuk perjuangan membela keadilan dan kebenaran, menjaga hak dan martabatnya, dan melindungi seluruh rakyat bukanlah bentuk ujaran kebencian. Aksi ini menjadi gerakan solidaritas global, inti gerakan demokrasi, dan gerakan masyarakat sipil membela kemanusiaan.

Aksi massa ini jelas bukan aksi membela satu agama atau etnis. Ini aksi kemanusiaan melawan kejahatan kemanusiaan sadis yang terus terjadi di Jalur Gaza oleh penjajah Zionis Israel. 

"Ini adalah aksi global melawan kejahatan kemanusiaan yang paling kejam yang pernah terjadi di muka bumi," katanya.

 

Aksi Bela Palestina di Monas

Ribuan warga memadati lapangan Monas untuk mengikuti aksi bela Palestina. Mereka datang dari berbagai penjuru daerah. Tak hanya warga, aksi ini juga dihadiri sejumlah pejabat pemerintah hingga anggota DPR RI.

Menlu Retno LP Marsudi menegaskan sikap dan posisi Pemerintah Indonesia yang mendukung kemerdekaan rakyat Palestina. Karena itu, melalui aksi bela Palestina ini menjadi langkah dukungan masyarakat Indonesia kepada rakyat Palestina.

"Dan kemarin bantuan tahap pertama sudah diberangkatkan dan dilepas langsung oleh Presiden Joko Widodo. Dan ini bukan hanya bantuan dari Pemerintah tetapi dari seluruh rakyat Indonesia yang disalurkan melalui lembaga-lembaga kemanusiaan. Terima kasih kepada rakyat Indonesia," ujar Retno.

Sementara, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh rakyat Indonesia melakukan shalat gaib bagi warga Palestina yang menjadi korban agresi Israel. Ia juga mengajak seluruh rakyat Indonesia sekaligus mendoakan bangsa Palestina agar mendapat keadilan dan kemerdekaannya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler