Sebelum Ditemukan Meninggal, Mahasiswi Unair Pamit dan Peluk Erat Adiknya
Polisi belum mau menyimpulkan korban meninggal karena bunuh diri.
ANTARA/HO-ADS
Rep: Dadang Kurnia Red: Teguh Firmansyah
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Satu per satu fakta seputar tewasnya mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) diungkap ke publik. Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, Kompol Tiksnarto Andaru Rahutomo memastikan, penyidik telah memeriksa apartemen korban CA (21), mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair yang tewas dalam mobil dengan kondisi kepala terbungkus plastik.
Baca Juga
Di dalam apartemen tersebut, korban diketahui tinggal bersama sang adik. Andaru melanjutkan, korban sempat pamit kepada adiknya pada Sabtu 4 November 2023 sekitar pukul 15.00 WIB. Saat berpamitan tersebut, korban sempat memeluk adiknya erat-erat.
"Menurut keterangan dari adik korban yang tinggal satu apartemen, sekitar pukul 3 sore Hari Sabtu korban pamit pergi kepada adiknya. Kemudian memeluknya dengan erat," kata Andaru, Senin (6/11/2023).
Setelah berpamitan tersebut, keberadaan korban tidak lagi diketahui. Sampai akhirnya diketemukan dalam keadaan meninggal dalam mobil Honda Jazz bernopol AG 1484 BY yang terparkir di halaman apartemen Jalan H Anwar Hamzah Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, pada Ahad (5/11/2023) sekira pukul 05.30 WIB
"Setelah itu (berpamitan kepada adiknya) keberadaannya tidak diketahui sampai diketemukan hari minggu kemarin," ujar Andaru.
Belum berani menyimpulkan
Meski demikian, Andaru tidak ingin cepat mengambil kesimpulan apakah korban meninggal akibat bunuh diri atau dibunuh. Andaru memilih menunggu kesimpulan dari hasil autopsi yang saat ini masih berlangsung di RS Bhayangkara Surabaya.
"Saya tidak mau memberikan kesimpulan prematur. Saya harus beranjak dari pendekatan yang saintifik dan logis," ucapnya.
Andaru tak menampik, polisi juga telah mencocokkan tulisan korban dengan isi surat wasiat, yang ditemukan bersamaan dengan ditemukannya jenazah korban.
"Dan di sana (apartemen korban) kami menemukan catatan sekolah korban untuk mencatat pelajaran. Dan kami temukan ini kedua tulisan tangan (catatan pelajaran dan surat wasiat) ini identik," kata Andaru, Senin (6/11/2023).
Tidak itu saja, lanjut Andaru, antara kertas yang biasa digunakan korban untuk mencatat pelajaran dengan yang digunakan untuk menulis surat wasiat, juga terdapat kesamaan. "Selain itu kertas yang digunakan juga identik," ujarnya.
Meski demikian, Andaru tidak ingin cepat mengambil kesimpulan apakah korban meninggal akibat bunuh diri atau dibunuh. Andaru memilih menunggu kesimpulan dari hasil autopsi yang saat ini masih berlangsung di RS Bhayangkara Surabaya.
Seperti diketahui, jenazah korban CA ditemukan dalam mobil Honda Jazz bernopol AG 1484 BY yang terparkir di halaman apartemen Jalan H Anwar Hamzah Desa Tambak Oso, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, pada Ahad (5/11/2023) sekira pukul 05.30 WIB. Di lokasi kejadian, selain menemukan gas helium, polisi juga menemukan dua pucuk surat wasiat berbahasa Inggris.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler