Dior Diduga Ganti Bella Hadid dengan Model Israel Sebagai Brand Ambassador, Tuai Kecaman

Promo terbaru Dior Beauty dikabarkan dipimpin oleh model asal Israel May Tager.

EPA-EFE / IAN LANGSDON
Model AS Bella Hadid. Dior dikabarkan mengganti Bella Hadid sebagai brand ambassador dengan model asal Israel May Tager.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar rumah mode mewah Dior mengganti Bella Hadid dengan model asal Israel May Tager sebagai brand ambassador menuai kecaman publik. Terlebih lagi, kabar itu datang setelah Hadid lantang menyuarakan dukungan terhadap Palestina di tengah konflik Israel-Hamas yang kembali memanas.

Baca Juga


Bella Hadid yang memiliki nama lengkap Isabella Khairiah Hadid merupakan perempuan kelahiran Amerika Serikat keturunan Palestina. Sang ayah, Mohamed Hadid, berdarah Palestina dan Yordania, sedangkan ibunya, Yolanda Hadid, berasal dari Belanda.

Sebenarnya, sudah sejak lama perempuan 27 tahun itu cukup vokal mendukung Palestina, baik lewat unggahan media sosial, aksi langsung turun ke jalan, maupun membuat surat terbuka untuk Presiden AS. Sang supermodel semakin menyuarakan dukungannya terhadap Palestina di tengah serangan Israel.

Dikutip dari laman AceShowbiz, Rabu (8/11/2023), banyak pihak berasumsi dukungan terang-terangan Hadid untuk Palestina itu yang membuat dia kehilangan posisi sebagai brand ambassador di Dior Beauty. Hadid yang pertama kali diperkenalkan sebagai brand ambassador Dior Beauty pada Mei 2016, tampak absen dalam iklan baru untuk produk parfum jenama itu.

Sebaliknya, promo produk baru La Collection Privee tersebut menyoroti sosok May Tager, yang menunjukkan bahwa Dior Beauty telah menunjuk model asal Israel itu untuk memimpin kampanye. Surat kabar lokal Israel mengonfirmasi perubahan baru tersebut.

"Meskipun banyak perusahaan di seluruh dunia menahan diri untuk tidak mendukung Israel secara terbuka, merek internasional Dior telah memilih model Israel May Tager untuk memimpin kampanye mereka, peran yang sebelumnya dipegang oleh Bella Hadid, yang telah lama menjadi pendukung perjuangan Palestina dan kritikus vokal terhadap Israel," tulis media tersebut dalam laporannya. 

Tidak sedikit pengguna media sosial yang menyayangkan keputusan Dior dan membela Hadid. "Sepertinya Dior yang merugi dalam hal ini! Bella adalah supermodel terkenal dan salah satu orang dengan bayaran tertinggi di industri. Model Israel tidak bisa menggantikannya," tulis pengguna X/Twitter @HButterfl***.

Dukungan lain juga dilontarkan pengguna X @iem_punis***. "Kami akan menggantikan Dior dengan (produk) yang lain, seperti yang kami lakukan dengan McDonald's," ucapnya.

"Saatnya memboikot produk-produk Dior," kata pemilik akun X @AlkebuLA***.

Di Instagram, tidak sedikit pula suara-suara yang mendukung Hadid. "Mereka menyingkirkan model paling terkenal, dia (Bella Hadid) tidak membutuhkan Dior haha ​​dia cukup kaya, selamat tinggal Dior," ujar pengguna Instagram @fatiha.24***.

Menggaungkan sentimen yang sama, akun @inara_ak*** menuliskan dukungan. "Bella Hadid secara harfiah adalah teladan generasi ini, merekalah yang RUGI. Hidup Bella, ratu pembela Palestina," ujarnya.

Hingga saat ini, tidak ada informasi langsung dari Dior ataupun Bella Hadid. Sementara itu, model May Tager membatasi kolom komentarnya di akun Instagram, sepertinya akibat serbuan dari banyak penggemar Bella Hadid ke media sosialnya.

Hadid pernah menyatakan akan terus menyuarakan dukungannya terhadap Palestina, meski hal itu akan mengimbas kariernya. Bahkan, model Victoria's Secret tersebut mengaku mendapat banyak ancaman pembunuhan karena dia mendukung Palestina.

Pada 26 Oktober 2023, Hadid membuat unggahan yang memberitahukan terkait itu. "Saya menerima ratusan ancaman pembunuhan setiap hari, nomor telepon saya dibocorkan, dan keluarga saya merasa dalam bahaya. Tapi saya tidak bisa diam lagi. Ketakutan bukanlah suatu pilihan. Rakyat dan anak-anak Palestina, khususnya di Gaza, tidak bisa membiarkan kami diam," ungkap Hadid.

Dia mengajak semua orang, di mana pun berada, terus menekan para pemimpin untuk tidak melupakan kebutuhan mendesak rakyat Gaza. Juga, untuk memastikan bahwa warga sipil Palestina yang tidak bersalah tidak terus menjadi korban. "Saya mendukung kemanusiaan, mengetahui bahwa perdamaian dan keamanan adalah milik kita semua," ujarnya.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler