6 Alasan Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik Menurut Populis Center
Populis Center menjelaskan enam alasan elektabilitas Prabowo-Gibran naik.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Populis Center merilis survei yang menunjukkan adanya dinamika tingkat elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres dalam Pilpres 2024. Hasil survei Populis yang dilakukan pada 29 Oktober-5 November 2023 menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meningkat hingga mencapai angka lebih dari 40 persen.
Berdasarkan hasil survei, pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran memperoleh angka elektabilitas 43,1 persen. Disusul pasangan Ganjar-Mahfud 23 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' 22,3 persen.
Peneliti Populi Center Hartanto Rosojati mengatakan, elektabilitas Prabowo dan Gibran mengalami peningkatan dibandingkan dengan survei sebelumnya pada September 2023. Dia menjelaskan ada setidaknya enam faktor yang menyebabkan peningkatan elektabilitas pasangan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut.
Pertama, dukungan usia milenial. Terdapat pergeseran yang cukup signifikan dari pemilih pemula berusia di bawah 35 tahun. Pada data survei September lalu, Prabowo didukung oleh 39,4 persen, sementara Ganjar Pranowo 36,3 persen, dan Anies Baswedan 18,8 persen.
"Namun ketika Prabowo-Gibran berpasangan, dukungan dari pemilih berusia di bawah 35 tahun meningkat menjadi 54,7 persen, sedangkan dukungan terhadap pasangan Ganjar-Mahfud turun drastis menjadi 15,3 persen, dan Anies-Muhaimin menjadi 19,1 persen," kata Hartono saat merilis survei Populi dengan tema 'Starting Point: Posisi Elektoral Jelang Kampanye Pemili 2024' di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).
Kedua, elektabilitas terbuka Prabowo dan Gibran meningkat. Elektabilitas Prabowo itu meningkat cukup tinggi dari 26,8 persen pada September 2023 menjadi 35,1 persen pada November 2023. Pada top of mind cawapres, nama Gibran mengalami peningkatan elektabilitas yang tinggi yakni dari 1,5 persen pada September 2023 menjadi 25,9 persen.
"Ketiga, naiknya dukungan pemilih dari Jawa. Dukungan terhadap Prabowo dari pemilih Jawa pada September sebesar 31,7 persen, namun saat berpasangan dengan Gibran, dukungan dari pemilih Jawa sebesar 40 persen," jelasnya.
Adapun keempat yakni mendapat dukungan pemilih Protestan. Dukungan pemilih Protestan untuk Prabowo pada September lalu hanya sebesar 29,2 persen. Akan tetapi dukungan pemilih Protestan terhadap pasangan Prabowo-Gibran saat ini sebesar 46,3 persen.
Kelima, dukungan dari pemilih NU dan Muhammadiyah. Dukungan pemilih yang berafiliasi dengan NU terhadap Prabowo meningkat dari 40,8 persen di bulan September menjadi 45,6 persen. Sementara, yang cukup signifikan berasal dari pemilih yang berafiliasi dengan Muhammadiyah dari 38,9 persen pada September menjadi 57,9 persen pada November 2023.
"Keenam, mendapat dukungan dari pemilih Jokowi. Di bulan September, dukungan terhadap Prabowo dari pemilih Jokowi-Ma'ruf Amin pada 2019 lalu sebesar 32 persen, namun pada survei ini dukungan pemilih tersebut terhadap pasangan Prabowo-Gibran sebesar 38,6 persen.