Dampak Perbuatan Sia-Sia Menurut Islam dan 10 Contoh Sederhananya

Islam memperingatkan bahaya dari perbuatan sia-sia

Republika TV
Ilustrasi berdzikir menghindari perbuatan sia-sia. Islam memperingatkan bahaya dari perbuatan sia-sia
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-Dalam kehidupan keseharian, disadari atau tidak, manusia sering kali terjebak dalam perbuatan sia-sia (al-laghwu).

Baca Juga


Perbuatan yang kelak di hari kiamat tidak mendatangkan pahala, bahkan sebaliknya mendatangkan kerugian dan akhirnya menyeret pelakunya ke neraka. Karena itulah kita mesti berhati-hati dalam melangkah, bertindak, dan bersikap. 

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ

''Sesungguhnya beruntunglah orang-orang Mukmin. Yaitu, orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya. Dan orang-orang yang meninggalkan perbuatan sia-sia.'' (QS Al Muminun [23]: 1-3).

Rasulullah SAW dalam sebuah hadits menyebutkan, segala sesuatu yang di dalamnya tidak terdapat dzikrullah (mengingat kepada Allah) merupakan perbuatan sia-sia, seperti senda gurau, dan permainan. Kecuali empat hal yaitu senda gurau suami-istri, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang. 

Seorang ulama hadits terkemuka, Sofyan Tsauri, menyebut sepuluh hal yang termasuk al-laghwu itu yaitu pertama adalah orang yang berdoa untuk dirinya sendiri tapi tidak berdoa untuk kedua orang tua dan kaum Muslimin.

Kedua, orang yang sering membaca Alquran tapi tidak membaca secara tertib sampai seratus ayat tiap-tiap hari. Ketiga, laki-laki yang masuk masjid tapi tidak mengerjakan sholat tahiyatul masjid. 

Keempat, yang juga termasuk perbuatan sia-sia, menurut Sofyan, adalah orang-orang yang melintasi pekuburan tapi tidak mengucapkan salam kepada para penghuninya dan tidak mendoakan keselamatan untuk mereka.

Kelima, laki-laki yang masuk ke suatu kota pada hari Jumat tapi tidak mengerjakan sholat Jumat berjamaah. Keenam, orang yang kenyang sedangkan tetangganya kelaparan.

Baca juga: 10 Peluang Pintu Langit Terbuka Lebar, Doa yang Dipanjatkan Insya Allah Dikabulkan

Ketujuh seseorang yang tinggal di suatu lingkungan bersama seorang ulama, namun ia tak menggunakan kesempatan tersebut untuk menambah ilmu pengetahuannya. 

Kedelapan, begitupun dengan pemuda yang melewatkan masa mudanya tidak untuk menuntut ilmu dan meningkatkan budi pekerti. Kesembilan, dua orang pria yang bersahabat, tapi mereka tidak saling menanyakan keadaan masing-masing dan keluarganya. 

Baca juga: Mengapa Malaikat Jibril Disebut Ruh Kudus dalam Alquran?

Kesepuluh, orang yang mengundang tamu namun ia tidak melayani tamunya itu dengan baik. Itulah perbuatan yang merugi. 

Namun, yang paling sia-sia adalah perbuatan orang-orang seperti yang disebut dalam surat Al-Kahfi (18) ayat 103-105. 

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا أُولَٰئِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ وَلِقَائِهِ فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْنًا

"Katakanlah: Maukah kamu, Kami beritahukan tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia, sedangkan mereka menyangka telah berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu adalah orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Tuhan dan (kafir terhadap) perjumpaan dengan-Nya, maka terhapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan penimbangan amal bagi mereka pada hari kiamat.''  

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler