Duh, 70 Persen Orang Indonesia tak Sadar Mengidap Diabetes!
Terlambat mendeteksi diabetes membuat pengidap berisiko alami komplikasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Indonesia, sekitar 19 juta orang mengidap diabetes. Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes dari Universitas Indonesia Prof Dr dr Pradana Soewondo menyebutkan sekitar 70 persen orang Indonesia tidak sadar bahwa dirinya sedang mengidap penyakit diabetes.
"(Pengidapnya) Cukup banyak, tapi masalahnya 70 persen orang belum tahu bahwa dirinya mengidap diabetes," katanya dalam siniar tentang diabetes yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (13/11/2023).
Pradana menilai hal ini dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih besar di masyarakat. Sebab, diabetes merupakan penyakit yang berisiko menyebabkan komplikasi dengan penyakit lainnya.
"Padahal, diabetes bisa dicegah dan komplikasinya bisa dicegah pula. Ini jadi satu kesempatan kalau kita bisa mengetahui dari awal, kita bisa mencegah kompliakasi, dan bisa menghindari konsekuensi yang bisa mengganggu kualitas hidup kita di kemudian hari," katanya.
Karena itu, Pradana menganjurkan agar masyarakat melakukan deteksi dini terhadap penyakit diabetes. Dengan begitu, masyarakat dapat mencegah terjadinya komplikasi penyakit lainnya sejak dini pula.
Selain itu, lanjut Pradana, pencegahan sejak dini juga harus diiringi dengan pengobatan diabetes maupun pradiabetes secara langsung. Ini penting agar tidak mengeluarkan biaya yang lebih besar lagi setelah divonis mengidap diabetes.
"Kenapa lebih awal? Karena untuk mengobatinya akan lebih mudah dan tidak memerlukan biaya yang besar," kata Pradana yang juga merupakan anggota Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) itu.
Senada dengan hal tersebut, Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI R.A. Adaninggar Primadia Nariswari mengatakan upaya deteksi dini dapat membantu mencegah penyakit tidak menular agar tidak semakin memburuk. Pencegahan penyakit melalui deteksi dini atau skrining di fasilitas pelayanan kesehatan penting untuk dilakukan.
"Jangan tunggu gejala, maka kalau tahu sudah ada risiko seperti merasa obesitas, atau memiliki keturunan yang memiliki penyakit diabetes dan hipertensi ada baiknya lakukan deteksi dini, nggak usah tunggu lagi," katanya secara terpisah.