Cerita Gilang Duel dengan Komplotan Begal di Mustikajaya Bekasi 

Gilang terkena sabetan celurit pelaku yang membegal motornya.

Foto : MgRol112
Ilustrasi Begal
Rep: Ali Yusuf  Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- M Gilang Ramadhan (19) dan Fatah (22) berhasil lolos dari komplotan begal yang menyerangnya di di Kawasan Babakan, Mustikasari, Mustikajaya, Kota Bekasi, Jumat (10/11/2023) dini hari. Berkat keberaniannya, Gilang berhasil membuat begal kabur namun sepeda motornya tetap dibawa kabur komplotan begal.

Baca Juga


"Kejadiannya sekitar pukul 02.30 WIB," kata Gilang saat menceritakan peristiwa pembegalannya kepada wartawan kemarin.

Gilang menceritakan, saat itu dia bersama Fatah pulang main di wilayah Jatiasih. Dan berniat mengantarkan rekan Fatah pulang ke rumahnya di wilayah Mustikajaya.

Selama perjalanan pulang ke arah Mustikajaya, Gilang, sadar,  bahwa dirinya sudah diikuti oleh komplotan pelaku begal saat masuk ke wilayah tersebut. Ada sekitar enam orang komplotan begal telah mengikuti mereka.

"Setelah kelurahan di Mustikasari saya sudah dikejar sama komplotan begalnya. saya ngebut," kata Gilang.

Setelah tiba di daerah Babakan Mustikasari, Gilang mengaku panik dan akhirnya keduanya terjatuh bersama sepeda motor yang dikendarainya. Akibatnya, Gilang dan Fatah terluka di bagian kepala dan kaki karena membentur trotoar dan aspal.

Gilang menuturkan, setelah jatuh itu dia berusaha membangunkan Fatah yang tak sadarkan diri untuk segera kabur. Masih dalam posisi Fatah tertidur, Gilang teringat bahwa motor yang dia pakai itu milik pamannya dan harus dikembalika. 

Akhirnya, sebagai bentuk tanggung jawab, Gilang memberanikan diri duel dengan komplotan begal yang membawa senjata tajam jenis celurit. Dalam keadaan itu dia pasrah demi motor sang paman dapat direbut kembali dari komplotan begal.

"Pas jatuh saya bangun terus keinginan saya mau lari, tapi ingat itu motor om saya. Saya merasa tanggung jawab, Saya balik ke situ saya lawan itu begal. Terus temen saya ke warga minta tolong," katanya.

Saat itu Gilang dalam keadaan tangan kosong dan komplotan begal yang menenteng cerulit saling berhadapan. Pada saat itu, dari enam begal, satu orangnya maju sambil mengayunkan celurit kearahnya. 

Gilang berhasil menghindar dan akhirnya bisa menangkis serang itu. Akibat tangkisan itu tangan Gilang terluka.

"Saya kebacok dalamnya dua centimeter," katanya.

Setelah berhasil mengambil cerulit dari salah satu begal dan memitingnya. Gilang kembali diserang begal lain yang hendak menolong temannya yang sudah dalam keadaan terpenting oleh Gilang. 

"Ada bocah yang saya tahan, dan pelaku lain niatnya mau nolongin. Sekalian saya ajak duel sambil masing-masing bawa celurit," jelasnya.

Melihat pelaku begal yang sedang dipiting Gilang terluka, membuat nyali pelaku begal ciut dan akhirnya melarikan diri. Saat melarikan diri itu para pelaku begal sempat minta tolong warga bahwa dia korban begal, beruntung temannya Fatah memberi tahu bahwa mereka justru pelaku begal.

"Nah si pelaku ini lari ke arah gang Bengkong ketemu lah sama teman saya, dan sempat bilang, saya korbannya, teman saya bilang itu pelaku begalnya. Terus akhirnya ditangkap sama warga," jelasnya.

Dari peristiwa ini, Gilang tetap kehilangan satu sepeda motornya dibawa oleh komplotan begal dan Gilang pun telah melaporkan ke Polsek Bantargebang. Dia dapat informasi komplotan begal itu sudah diamankan pihak kepolisian.

"Di bawa sama polisi, pertama dibawa ke rumah sakit juga terus abis itu dibawa ke polsek," katanya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler