WHO Tetapkan Kesepian Jadi Prioritas Kesehatan Global

Peneliti menggambarkan kesepian sebagai ancaman kesehatan yang sering diabaikan.

pixabay
Ilustrasi Wanita Kesepian. WHO Tetapkan Kesepian sebagai prioritas kesehatan global.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan kesepian sebagai salah satu prioritas kesehatan global. WHO meluncurkan Komisi Hubungan Sosial, yang berfokus pada mengatasi ancaman kesehatan dari epidemi kesepian global selama tiga tahun ke depan.

Baca Juga


Komisi ini bertujuan untuk memahami kesepian sebagai isu kesehatan yang mendesak, mengkaji perkembangan ilmiah terbaru, serta merancang strategi untuk mendukung masyarakat dalam memperkuat hubungan sosial mereka. Komisi ini dipimpin oleh Utusan Pemuda Uni Afrika, Chido Mpemba, dan Ahli Bedah Umum AS, dr Vivek Murthy.

Keduanya telah lama memberikan perhatian pada risiko isolasi sosial dan mendorong masalah ini menjadi salah satu fokus utamanya selama bertugas.

Dr Murthy menggambarkan kesepian sebagai ancaman kesehatan yang sering diabaikan dan sekarang telah menjadi permasalahan yang merata. Menurutnya, kesempatan untuk mengubah paradigma tersebut sudah ada.

“Sudah terlalu lama, kesepian berada di balik bayang-bayang, tidak terlihat dan kurang dihargai, mendorong penyakit mental dan fisik. Sekarang, kita punya kesempatan untuk mengubahnya,” kata dr Murthy, dilansir CNN, Kamis (16/11/2023).

Anggota komite dan Kepala Petugas Kesehatan di Google, dr Karen DeSalvo menyampaikan bahwa kepedulian yang baik harus diterapkan dalam konteks hubungan sosial. Dia mencatat bahwa dalam pengalaman sebagai dokter dan komisaris kesehatan di New Orleans, kepedulian itu penting, namun harus dipahami dalam konteks.

Dia juga menyoroti bagaimana isolasi sosial dapat memberikan dampak pada kesehatan seseorang, bahkan dalam situasi medis yang sederhana seperti nyeri dada.

Isu kesepian semakin mendapat perhatian....

 

Isu kesepian baru-baru ini semakin mendapat perhatian dalam bidang kesehatan masyarakat. Kesepian telah diakui sebagai faktor risiko terhadap kesehatan mental dan fisik. Negara bagian New York baru-baru ini menunjuk terapis seks dr Ruth Westheimer sebagai duta kesepian pertamanya. Pada Mei, dr Murthy menyusun kerangka kerja untuk menangani kesepian dan memperbaiki struktur sosial di negara.

Riset menunjukkan bahwa kurangnya jenis hubungan sosial tertentu berkaitan dengan masalah kesehatan mental yang buruk, serta meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan bunuh diri. Kesepian juga terkait dengan masalah kesehatan fisik seperti risiko kematian dini, masalah kardiovaskular, penurunan kognitif, dan peningkatan risiko demensia.

Bahkan dalam konteks pandemi Covid-19, isolasi sosial dan kesepian telah menjadi penyebab peningkatan gejala depresi dan kecemasan pada generasi muda. Meskipun manusia secara alami merupakan makhluk sosial, isolasi yang diakibatkan oleh pandemi telah membatasi interaksi sosial yang biasanya terjadi, khususnya di kalangan anak muda.

Kesepian bukanlah masalah eksklusif bagi lansia. Sebuah survei global menunjukkan bahwa hampir satu dari empat orang dewasa merasakan kesepian. Bahkan anak-anak dan remaja juga merasakan kesepian pada tingkat tertentu.

 

Komisi WHO yang baru diharapkan dapat memberikan bukti dan bantuan dalam memahami hubungan antara kesepian dan dampak kesehatan yang merugikan, seperti penyakit jantung. Tujuannya adalah membantu sistem kesehatan di seluruh dunia dalam menangani masalah kesehatan masyarakat ini, serta memberikan panduan bagi masyarakat untuk mengatasi isolasi sosial dan kesepian. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler