Healing tak Sama dengan Menghindar, Ini Kata Ahli
Perilaku menghindari ini sering disalahartikan sebagai healing.
REPUBLIKA.CO.ID, IBUGAME -- Istilah healing (penyembuhan) membutuhkan upaya terus-menerus yang simultan. Sering kali healing menjadi proses yang berkelanjutan.
Perjalanan penyembuhannya ini bisa lambat, efektif, dan membutuhkan banyak kesadaran, pengertian, kepercayaan serta kesabaran. Penyembuhan membutuhkan menghadapi dan memproses emosi atau pengalaman yang sulit, dengan tujuan mencapai rasa penutupan, pemahaman, dan pertumbuhan pribadi.
“Penyembuhan adalah proses mengatasi dan menyelesaikan luka emosional, mental, atau fisik. Ini melibatkan upaya aktif melalui masalah, mendapatkan wawasan, dan menerapkan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan," tulis Terapis Israa Nasir.
Sering kali, orang berpikir bahwa menghindari penyebab trauma yang sebenarnya dapat membuat sembuh seiring berjalannya waktu. Tapi rupanya itu keliru.
Ketika orang mencoba menghindari alasannya, yang dilakukan justru menekan emosi. Hal ini menciptakan ruang yang tidak sehat dalam tubuh dan pikiran, di mana emosi mulai menumpuk, dan suatu hari, semuanya bisa meledak keluar.
Nasir menjelaskan healing memerlukan rangkaian memproses emosi atau pengalaman yang sulit, dengan tujuan mencapai rasa cukup, pemahaman, dan pertumbuhan pribadi. Healing adalah proses mengatasi dan menyelesaikan luka emosional, mental, atau fisik.
Hal ini melibatkan upaya aktif mengatasi permasalahan, memperoleh wawasan, dan menerapkan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Sementara penghindaran (avoidance), di sisi lain, melibatkan penghindaran emosi, situasi, atau pengalaman tertentu dengan sengaja. Ini bisa menjadi mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari rasa sakit atau ketidaknyamanan.
Meskipun penghindaran mungkin memberikan bantuan sementara, hal ini tidak mengatasi masalah mendasarnya, dan dalam jangka panjang, dapat menghambat pertumbuhan serta penyembuhan pribadi.
Healing ditandai dengan menghadapi dan mengatasi tantangan untuk mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan, sedangkan penghindaran berarti menjauhi tantangan tersebut dalam upaya menghindari ketidaknyamanan atau rasa sakit.
Pendekatan seimbang yang menggabungkan tantangan yang dihadapi dengan perawatan diri dan dukungan adalah cara yang lebih tepat. “Saya memahami ada situasi tertentu di mana penghindaran adalah bagian dari proses penyembuhan tapi ingat, penghindaran saja tidak berarti penyembuhan,” lanjut dia.
Perilaku menghindari ini sering disalahartikan sebagai healing. Berikut beberapa ciri-ciri penghindaran bukan healing, seperti dilansir dari Hindustan Times, Jumat (17/11/2023).
Berikut beberapa ciri-ciri penghindaran bukan healing, seperti dilansir dari Hindustan Times, Jumat (17/11/2023).
1. Bekerja berlebihan
Ketika orang terluka atau mengalami trauma, sering kali justru melakukan pekerjaan yang berlebihan dan membenamkan diri dalam hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian dari rasa sakit tersebut.
2. Menunda atau menghindari percakapan yang sulit
Baik itu membahas konflik dengan keluarga atau mengatasi trauma dengan orang yang kita cintai, namun malah sering menunda percakapan semacam itu atau menyembunyikannya karena merasa tidak nyaman membicarakannya.
3. Mengulangi afirmasi positif
Tanpa melakukan perubahan secara sadar, kita sering mengulangi afirmasi positif pada diri sendiri untuk memberi ilusi penyembuhan.
4. Terus-menerus menetapkan tujuan baru
Kita terus menetapkan tujuan baru untuk diri sendiri tanpa melakukan upaya untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini dapat memberi kita gambaran kemajuan, namun kenyataannya, hal tersebut belum tentu berujung pada penyembuhan trauma.