19 Kecamatan di Kabupaten Majalengka Rawan Longsor dan Pergerakan Tanah

Kecamatan yang dinilai rawan longsor dan pergerakan tanah ada di wilayah selatan.

Fuji E Permana
(ILUSTRASI) Longsor.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA — Bencana longsor dan pergerakan tanah disebut rawan terjadi di 19 dari 26 kecamatan wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Warga diminta waspada akan potensi bencana tersebut pada musim hujan. 

Baca Juga


Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka Rezza Permana mengatakan, kerawanan bencana di 19 kecamatan itu diketahui dari hasil kajian risiko bencana yang dilakukan jajaran BPBD.

Belasan kecamatan yang rawan longsor dan pergerakan tanah itu berada di wilayah selatan Kabupaten Majalengka. Wilayah tersebut merupakan dataran tinggi. Seperti Kecamatan Talaga, Cikijing, Cingambul, Malausma, Bantarujeg, Lemahsugih, Majalengka, Sindangwangi, Rajagaluh, dan Leuwimunding.

“Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, daerah yang paling rawan longsor itu Kecamatan Lemahsugih, Cikijing, Bantarujeg, dan Malausma,” kata Rezza, Sabtu (18/11/2023).

Berdasarkan hasil kajian, Rezza mengatakan, tidak semua desa di 19 kecamatan itu masuk kategori rawan longsor maupun pergerakan tanah. Menurut dia, hanya 170 desa yang dinilai rawan terdampak bencana tersebut.

“Jadi, di setiap kecamatan itu ada yang semua desanya memang rawan bencana, tapi ada juga yang hanya satu atau dua desanya saja,” ujar Rezza.

Rezza mengatakan, jalur Cikijing-Kuningan juga rawan terdampak longsor karena berada di wilayah perbukitan. Menurut dia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) sudah memasang beronjong di bagian tebing ruas jalan tersebut dan memperkuat konstruksi beton tembok untuk mencegah longsor.

“Kami juga rutin melaksanakan reboisasi dan penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana pada musim hujan ini,” ujar Rezza.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rezza mengatakan, wilayah Kabupaten Majalengka diprakirakan akan dilanda curah hujan tinggi hingga 300 milimeter (mm) pada Desember 2023. Potensi curah hujan itu diprakirakan semakin meningkat hingga 500 mm pada Januari 2024.

“Kami menyiagakan 74 personel dan seluruh peralatan untuk penanggulangan bencana pada musim hujan ini,” kata Rezza. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler