Kepedulian untuk Rakyat Palestina Juga Datang dari Para Penyuluh Agama Kristen

Para penyuluh agama Kristen turut mendorong perdamaian segara di Palestina

AP Photo/Mohammed Dahman
Serangan Zionis Israel di Khan Younis, Gaza Selatan, Sabtu (18/11/ 2023). Para penyuluh agama Kristen turut mendorong perdamaian segara di Palestina
Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO— Penyuluh Agama Kristen Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sulawesi Utara (Sulut) peduli kemanusiaan konflik Israel dan Palestina.

Baca Juga


Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Idrus Sante mengapresiasi respon Penyuluh Agama Kristen terhadap edaran aksi solidaritas peduli kemanusiaan untuk rakyat Palestina.

“Karena sejatinya peristiwa yang terjadi antara Palestina dan Israel bukan persoalan agama, tapi konflik yang terjadi sebab perebutan wilayah, yang akhirnya rakyat sipil menjadi korban,” kata Idrus, di Boroko, Sabtu (18/11/2023).

Kepala kantor mengucapkan terima kasih atas kepedulian yang ditunjukkan terhadap peristiwa yang melanda Palestina, melalui pengumpulan donasi sebagai bentuk aksi kemanusiaan peduli Palestina, juga doa bersama yang digelar bersama umat Kristiani. 

“Kita doakan semoga gejolak ini segera meredah, agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan, baik warga Palestina juga Israel," lanjutnya. 

Melalui pembinaan ini, Idrus mengingatkan para penyuluh agama agar meningkatkan kualitas pelayanan keumatan. 

Penyuluh Agama harus menyampaikan pesan agama kepada umat Kristiani agar terjaganya kerukunan umat beragama, menjadi corong Kemenag dalam memberikan pembinaan dengan bahasa agama, serta menjadi panutan bagi umat dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. 

“Pelayanan terhadap masyarakat yang harus menjadi prioritas utama dalam tugas sebagai ASN,” katanya.  

Sementara itu, tentara Israel pada Sabtu (19/11/2023) kembali mengebom sekolah afiliasi PBB  di utara Gaza yang menjadi tempat mengungsi ribuan warga sipil sehingga menewaskan dan melukai puluhan orang, ketika sumber medis dan lokal Palestina melaporkan saat ini sulit  memindahkan jenazah dan memindahkan korban luka untuk perawatan. 

Puluhan warga Palestina gugur atau terluka setelah Israel mengebom Sekolah Al-Fakhoura di Jabalia, utara Gaza, yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Baca juga: Sungai Eufrat Mengering Tanda Kiamat, Bagaimana dengan Gunung Emasnya?

Sumber medis dan lokal Palestina mengatakan kepada Anadolu bahwa "jenazah para syuhada menutupi koridor sekolah." 

Mereka mengungkapkan sulitnya mengevakuasi yang terluka dan gugur dari gedung tersebut, padahal di sinilah ribuan pengungsi warga sipil berlindung.

Sejak Israel membombardir Gaza pada 7 Oktober, lebih dari 12 ribu warga Palestina gugur, termasuk 8.300 perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 30 ribu lainnya terluka. Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, mesjid dan gereja di Gaza, rusak atau hancur.

Blokade Israel telah memutus pasokan bahan bakar, listrik dan air ke Gaza serta mengurangi bantuan kemanusiaan. Sementara itu, jumlah kematian di Israel mencapai 1.200 orang. 

Sebulan Genosida di Gaza - (Republika)

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler