Elektabilitas AMIN Kian Terdongkrak, PKS: Anies-Muhaimin Makin Dipercaya

PKS sebut elektabilitas makin terdongkrak karena Anies-Muhaimin makin dipercaya.

Republika/Prayogi
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. PKS sebut elektabilitas makin terdongkrak karena Anies-Muhaimin makin dipercaya.
Rep: Eva Rianti Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' kian meningkat menurut survei terbaru LSI Denny JA. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera optimistis elektabilitas Anies-Imin perlahan terus terdongkrak. 

Baca Juga


"Alhamdulillah perlahan tapi pasti, kian dikenal dan dipercaya," kata Mardani kepada wartawan, Senin (20/11/2023). 

Mardani mengatakan, ada banyak peran dari berbagai pihak yang mendongkrak elektabilitas Anies dan Imin. Diantaranya adalah kalangan emak-emak yang mengidolakan AMIN. Juga para kader dari Koalisi Perubahan meliputi PKS, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Nasdem. 

"Kerjasama para relawan, termasuk emak-emak militan, dengan kader dan struktur PKS, PKB, dan Nasdem kian terlihat hasilnya," tutur Anggota Komisi II DPR RI itu. 

Menurut Mardani, upaya sosialisasi atau roadshow Anies dan Imin ke berbagai wilayah di Indonesia dinilai berbuah dengan hasil survei elektabilitas AMIN yang kian membaik. Hasil survei terhadap AMIN kian positif, meski tetap berada di posisi terbawah dibandingkan pasangan lainnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

"Dan jangan lupa Mas Anies dan Gus Imin plus istrinya terus turun dan datang ke masyarakat. Strategi alon-alon asal kelakon kian terasa," ujarnya. 

Sebelumnya diketahui, Survei LSI Denny JA terbaru menunjukkan elektabilitas paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' meningkat, meski masih berada di posisi terbawah. Secara umum, survei yang dilakukan pada 6-13 November 2023 terhadap 1.200 responden tersebut menunjukkan paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh angka elektabilitas tertinggi yakni 40,3 persen, disusul Ganjar-Mahfud sebesar 28,6 persen, kemudian AMIN di angka 20,3 persen. 

Dibandingkan dengan hasil survei LSI Denny JA pada Oktober 2023 ada dinamika yang kentara pada pasangan Ganjar-Mahfud dan AMIN.  Dari data kita menunjukkan ada penurunan elektabilitas dari pasangan Ganjar-Mahfud dari 35 persen di Oktober, di survei terbaru menjadi 28 persen. Sementara pasangan Anies-Cak Imin mengalami kenaikan dari 15 persen menjadi saat ini di angka 20,3 persen," kata Peneliti LSI Denny JA Adjie Al Faraby saat merilis survei terbaru bertajuk '90 Hari Menuju Pilpres: yang Meroket dan yang Terjungkal' di Kantor LSI Denny JA, Jakarta Timur, Senin (20/11/2023). 

Dengan hasil survei terbaru tersebut, Adji menyebut pasangan Ganjar-Mahfud dan AMIN akan bersaing kuat untuk bisa lolos ke dalam putaran kedua.  

Adjie menjelaskan, survei terbaru menunjukkan akan terjadi dua putaran dalam Pilpres 2024 karena hanya tersisa 10,8 persen responden yang belum menentukan pilihan dan secara proporsional tidak ada paslon yang meraih 50 persen. Pasangan Prabowo-Gibran dinilai sebagai paslon pertama yang bakal masuk ke putaran kedua. Sedangkan Ganjar-Mahfud dan AMIN masih bersaing.

"Jadi satu tiket kemungkinan besar sudah diambil dari pasangan Prabowo-Gibran. Tinggal satu tiket yang lain, ini kami melihat masih terbuka peluang antara dua pasangan capres, baik Ganjar-Mahfud maupun Anies-Imin masih punya peluang yang sama untuk lolos ke putaran kedua," jelas dia.

Adjie menjelaskan, ada beberapa alasan yang menyebabkan elektabilitas pasangan AMIN dari Koalisi Perubahan itu mengalami peningkatan. Diantaranya suara Ganjar Pranowo yang mengalir ke Anies.

"Mengapa Anies-Muhaimin menaik? Pertama, Anies mendapatkan suara yang pergi dari Ganjar. Pemilih yang pergi dari Ganjar, 40,2 persen datang ke Anies. Dalam simulasi, pemilih Ganjar-Mahfud kita crosstab kepada Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin, hasilnya adalah terdapat 40,2 persen pemilih Ganjar yang memilih Anies-Muhaimin," kata Adjie. 

Adji menjelaskan, adapun alasan sebagian suara Ganjar beralih ke Anies dan mendongkrak elektabilitas AMIN lantaran adanya blunder kubu Ganjar (PDIP) yang menyebabkan pendukung Presiden RI Jokowi pergi dari Ganjar. Mayoritas pemilih Ganjar, lanjutnya adalah mereka yang mengidolakan Jokowi. 

"Dengan kubu Ganjar dan PDIP, juga simpatisannya menyerang Jokowi, justru membuat pendukung Jokowi di Ganjar-Mahfud pergi dan pindah mendukung pasangan capres-cawapres lain," ujar dia. 

Selain mendapatkan suara yang beralih dari kubu Ganjar, elektabilitas AMIN juga mengalami kenaikan lantaran faktor bertambahnya dukungan AMIN dari kalangan pemilih terpelajar. Kalangan terpelajar itu yakni pendidikan D3 ke atas, termasuk mahasiswa, sarjana, magister, dan doktoral. 

"Di kalangan pemilih terpelajar, sosok Anies sangat kuat. Dari 100 orang kaum terpelajar, 45 orang memilih Anies-Muhaimin," kata Adji.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler