Kepergian Batman Versi Ben Affleck Dinilai Kerugian Besar Bagi DC
Batman versi Ben Affleck peluang besar yang dilewatkan DC.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tragedi terbesar DC Extended Universe (DCEU) adalah hilangnya peluang yang bisa menjadi tantangan bagi Marvel Cinematic Universe (MCU). Salah satunya yaitu "hilang"-nya Batman versi Ben Affleck yang mungkin menjadi kerugian terbesar.
Dia tidak hanya membawa energi kreatif ke karakter Batman, tetapi keterampilannya yang memenangkan Oscar. Affleck meninggalkan perannya sebelum hal itu terjadi dengan alasan fokus pada kesehatan dan masalah pribadinya.
Batman versi Ben Affleck menjadi peluang terbesar yang terlewatkan di DCEU. Ben Affleck menjadi menonjol saat berperan sebagai Batman. Bruce Wayne yang lebih tua dan lelah menghadapi dunia sangat berbeda dengan pahlawan muda di sekitarnya. Affleck berupaya mengeksplorasi kedalaman psikologi karakternya, menekankan rasa sakit yang mendorongnya dan tragedi yang tidak pernah bisa disembuhkan.
Sayangnya, pengalaman negatif di proyek Justice League membuatnya kesal. Kala itu, Affleck sedang berjuang melawan alkoholisme dan perceraian dengan aktor Jennifer Garner. Dalam wawancara tahun 2020 dengan Associated Press, dia mengeklaim kehilangan minat terhadap Batman. Menurut dia, peran Batman harus diberikan kepada seseorang yang memiliki semangat dan energi besar.
Robert Pattinson penerus Affleck
Peran Batman akhirnya dipindahkan ke Robert Pattinson. Dia mendapat popularitas sejak memerankan Edward Cullen dalam seri film Twilight. Sebelum waralaba berakhir, dia terus membangun kredibilitasnya sebagai aktor dalam film yang lebih serius seperti Water for Elephants dan Cosmopolis karya David Cronenberg.
Penampilannya yang luar biasa dalam The Lighthouse karya Robert Eggers mengungkapkan kegelapan dan kompleksitas psikologis yang diperlukan untuk peran tersebut. Terlebih lagi, Pattinson 14 tahun lebih muda dari Affleck cocok menggantikan Affleck.