Negara-Negara Muslim Gelar Tur untuk Hentikan Perang Gaza
Mereka mendesak segera diadakannya gencatan senjata di Gaza.
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sumber dari Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, kelompok pejabat dari pemerintahan negara-negara muslim akan berkunjung ke lima negara permanen Dewan Keamanan PBB dan negara-negara lain. Mereka akan mendesak segera diadakannya gencatan senjata di Gaza.
Kelompok tersebut terbentuk bulan ini di pertemuan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Riyadh. Terdiri dari menteri luar negeri dan perwakilan dari Turki, Qatar, Mesir, Yordania, Nigeria, Arab Saudi, Indonesia, Otoritas Palestina serta Sekretaris Jenderal OKI.
Sumber mengatakan kelompok ini mulai berbicara dengan anggota permanen Dewan Keamanan PBB. Seperti Amerika Serikat (AS), Cina, Rusia, Inggris dan Prancis. Dimulai dengan kunjungan ke Beijing pada Senin (20/11/2023) dan akan melanjutkan perjalanan ke negara-negara lain.
"Tujuan utama kelompok kontak ini adalah agar gencatan segera diumumkan sesegera mungkin dan bantuan kemanusian dikirimkan ke Gaza," kata sumber tersebut, Selasa (21/11/2023).
"Sebagai tujuan akhir (kelompok ini) bertujuan untuk berkontribusia pada solusi dua negara sesuai dengan kerangka kerja dengan parameter yang diterima internasional, agar warga Palestina dapat hidup di negaranya sendiri dengan aman, stabil dan makmur," kata sumber tersebut.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang berada di luar Gaza mengatakan kelompoknya hampir mencapai kesepakatan dengan Israel. Meski serangan mematikan Israel masih dilakukan di Gaza dan roket masih ditembakan ke Israel.
Serangan Hamas pada 7 Oktober lalu menjadi serangan paling mematikan terhadap Israel. Operasi serangan balasan Israel ke Gaza kini mencapai hampir 13 ribu orang yang sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Sumber mengatakan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan tidak berpartisipasi dalam tur ke Beijing dan akan melewatkan kunjungan kelompok negara-negara muslim itu ke Moskow. Sebab Presiden Tayyip Erdogan sedang melakukan kunjungan ke Aljazair.
Pada Senin kemarin Fidan mengatakan ia akan ikut dalam tur berikutnya. Pada Aljazirah pekan ini ia mengatakan negara-negara muslim kini memutuskan untuk menggunakan "semua jalur diplomatik dan kemanusian" yang tersedia untuk menghentikan perang di Gaza.
Ia mengatakan serangan-serangan Israel di pemukiman padat penduduk itu harus dihentikan PBB dan platform lain dengan negara-negara yang memiliki visi serupa. Sumber mengatakan kelompok negara-negara muslim itu juga akan bertemu Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam kunjungan ke Inggris dan Prancis pada Rabu (22/11/2023).