Alquran Menjawab Yahudi yang Merasa Sebagai Kaum yang Dicintai Allah

Salah satu watak buruk Yahudi adalah sikap sombongnya.

Dok Republika
Alquran (ilustrasi).
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Salah satu watak buruk Yahudi adalah sikap sombongnya. Inilah yang menjadi alasan Yahudi merebut tanah Palestina karena menganggap tanah itu dijanjikan dan dicintai oleh Allah.

Baca Juga


Dalam surat Al Jumuah ayat 6 dijelaskan: 

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ هَادُوْٓا اِنْ زَعَمْتُمْ اَنَّكُمْ اَوْلِيَاۤءُ لِلّٰهِ مِنْ دُوْنِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ 

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai orang-orang Yahudi, jika kamu mengira bahwa kamulah kekasih Allah (dan) bukan orang lain, harapkanlah kematianmu, jika kamu orang-orang benar.” 

Dalam tafsir kemudian dijelaskan para pemuka Yahudi tidak hanya tidak mengamalkan agamanya, tetapi juga menilai dirinya kekasih Allah, padahal mereka kufur kepada-Nya. 

Katakanlah, wahai Nabi Muhammad kepada para tokoh Agama Yahudi, “Wahai orang-orang Yahudi Bani Nadir, Bani Quraizah dan Bani Qainuqa! Jika kamu mengira dengan penuh keyakinan bahwa kamulah kekasih Allah, karena menjadi bangsa pilihan, bukan orang-orang yang lain, seperti kaum muslim, maka harapkanlah kematianmu, karena kematian membuktikan apakah kamu kekasih Allah atau bukan, jika kamu orang yang benar, dalam pengakuanmu itu.

Pada ayat ini Allah memberi peringatan kepada orang-orang Yahudi bahwa kalau memang mereka mendakwakan dan menyangkal bahwa mereka adalah kekasih dan kesayangan Allah, maka silakan memohon kepada Allah agar mereka itu cepat-cepat mati, dan segera bertemu dengan Tuhan mereka. Biasanya orang yang ingin cepat-cepat bertemu dengan kekasih dan kesayangannya, ingin cepat-cepat bebas dari kesusahan dan kesulitan dunia dan menempati surga yang penuh dengan segala macam kenikmatan. 

Firman Allah, 

قُلْ اِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ عِنْدَ اللّٰهِ خَالِصَةً مِّنْ دُوْنِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ٩٤

Katakanlah (Muhammad), “Jika negeri akhirat di sisi Allah khusus untukmu saja, bukan untuk orang lain, maka mintalah kematian jika kamu orang yang benar.” (QS Al Baqarah ayat 94).

Selain kedurhakaan-kedurhakaan itu, mereka juga selalu menganggap diri sebagai bangsa pilihan Tuhan, meyakini tidak akan masuk neraka kecuali sebentar, dan mengklaim surga sebagai tempat yang Allah khususkan bagi mereka. Untuk membuktikan kebenaran ucapan mereka, Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, “Jika kenikmatan negeri akhirat di sisi Allah kamu anggap khusus untukmu saja, bukan untuk orang lain, maka mintalah kematian." 

Itu karena semakin percaya seseorang terhadap indah dan nikmatnya sesuatu, semakin besar pula keinginannya untuk cepat-cepat menemui sesuatu tersebut. Karena keinginan mati dapat menjadi bukti hubungan baik kamu dengan Allah, maka kamu pasti ingin segera mati dan menemuinya. 

Mintalah kematian ...

 

 

Mintalah kematian jika kamu orang yang benar dalam perkataanmu bahwa kenikmatan akhirat hanya untuk kamu.” Tetapi, mendapat tantangan seperti itu, ternyata tidak seorang pun bersedia cepat mati. Mereka sekali-kali tidak akan mengingin kan kematian itu sama sekali, 

Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw agar mengatakan kepada orang-orang Yahudi apabila memang benar perkataan dan dugaan mereka bahwa surga itu hanya untuk mereka saja, maka mintalah mati dengan segera. 

 

Kenyataan mereka tidak mau menginginkan kematian, tetapi malah sebaliknya, mereka mengejar dan berjuang terus untuk memperoleh kenikmatan dunia. Karena itu ucapan mereka itu tidak benar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler