Hutama Karya Hapus Layanan Isi Ulang Uang Elektronik di GT Sibanceh, Kenapa?

Ini jadi edukasi pengguna tol agar menyiapkan saldo uang elektronik cukup.

Antara/Khalis Surry
Kendaraan melintas di Gerbang Tol Baitussalam jalan tol Trans Sumatra ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh), Aceh Besar, Aceh, Sabtu (15/4/2023).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- PT Persero Hutama Karya (HK) meniadakan layanan isi ulang saldo uang elektronik di gerbang Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh) secara bertahap, dalam upaya mengurangi antrean atau kemacetan yang kerap terjadi saat pembayaran secara tunai.

Baca Juga


"Khususnya di Tol Sibanceh, sejak 1 April 2023 layanan top up pada gerbang tol Jantho dari pukul 20.00-07.00 WIB sudah ditiadakan dan secara bertahap diberlakukan pada gerbang tol lainnya," kata Kepala Cabang Tol Sibanceh HK Totok Masyadi di Aceh Besar, Senin (27/11/2023).

Ia menjelaskan, pembayaran nontunai atau uang elektronik di jalan tol di Indonesia diberlakukan dengan tujuan untuk memangkas waktu transaksi pembayaran di jalan tol hingga meminimalkan antrean atau kemacetan. Sebab itu, HK terus mengedukasi masyarakat terkait kecukupan saldo uang elektronik sebelum pengguna memasuki jalan tol, dan pengurangan layanan isi ulang secara tunai ke pengguna jalan tol milik HK.

"Dengan peniadaan layanan top up tunai, maka pengguna jalan tol harus membiasakan mengecek dan mengisi saldo kartu uang elektronik terlebih dahulu sebelum memasuki jalan tol, mengingat layanan top up tunai ini hanya layanan penunjang apabila terdapat kartu yang kurang saldo," ujarnya.

Totok menambahkan, budaya memastikan kecukupan saldo pada pengguna jalan Tol Sibanceh masih terbilang rendah. Pengguna yang melakukan top up tunai di seluruh gerbang Tol Sibanceh sebesar 36 persen, dari volume lalu lintas harian rata-rata pada Oktober 2023.

Karena itu, HK terus mengimbau pengguna jalan tol selalu mengecek kecukupan saldo kartu sebelum memasuki jalan tol Sibanceh. Hal tersebut guna menghindari proses transaksi pengisian saldo kartu di gerbang tol yang memakan waktu dan menimbulkan antrean.

Ia mengharapkan seluruh pengguna jalan tol terbiasa dengan aturan itu dan menjadikannya budaya baru, agar waktu transaksi di jalan tol lebih singkat dan tidak mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain. "Kartu (uang elektronik) juga tidak hanya dapat digunakan di jalan tol, tetapi juga pembayaran transportasi publik lain serta pembelanjaan pribadi lainnya," ujar Totok.

Proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) ruas Sigli-Banda Aceh memiliki panjang 74,2 kilometer yang terbagi dalam 6 seksi, yaitu seksi 1 Padang Tiji-Seuliemum (25 km), seksi 2 Seuliemum-Jantho (6 km). Selanjutnya, seksi 3 Jantho-Indrapuri (16 km), seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang (14 km), seksi 5 Blang Bintang-Kuta Baro(8 km), dan seksi 6 Kuta Baro-Baitussalam (5,2 km).

Lima dari enam seksi itu sudah beroperasi. Tiga seksi di antaranya beroperasi dengan pengenaan tarif yakni seksi 2, seksi 3, dan seksi 4, sedangkan seksi 5 dan 6 belum bertarif. Untuk seksi 1 masih dalam pengerjaan pembangunan infrastruktur.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler