Radja Nainggolan: Lahir di Belgia, Menjulang di Italia, Kini Perkuat Bhayangkara

Bhayangkara FC akan mengontrak Radja Nainggolan pada sisa akhir musim ini.

EPA-EFE/CLAUDIO GIOVANNINI
Radja Nainggolan
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paruh kedua BRI Liga 1 musim ini akan diwarnai dengan kehadiran bintang baru. Adalah gelandang yang pernah memperkuat sejumlah klub raksasa Italia, Radja Nainggolan, akan berkiprah di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Tanah Air tersebut.

Baca Juga


Nainggolan bakal memperkuat Bhayangkara FC pada paruh kedua BRI Liga 1 musim ini. Pemain yang bisa menempati sejumlah posisi di lini tengah itu akan membela The Guardian hingga akhir musim ini dengan opsi perpanjangan kontrak pada awal musim depan.

Kehadiran pemain berusia 35 tahun itu diharapkan bisa mengangkat performa tim besutan Mario Gomez tersebut. Hanya mampu memetik satu kemenangan dari 20 pertandingan, The Guardian terpuruk di dasar klasemen sementara Liga 1 dengan koleksi 10 poin. Bhayangkara FC hanya mengoleksi nilai 10 atau terpaut 12 poin dari peringkat ke-15 yang menjadi posisi aman dari jeratan degradasi dari BRI Liga 1.

Buat Nainggolan, ini merupakan kesempatan pertama merumput di luar Eropa sejak memulai karier profesional pada 2005 silam. Pilihan untuk merumput Indonesia rasanya cukup masuk akal buat Nainggolan. Dengan nama belakang Nainggolan, pemain yang memulai karier profesional bersama Piacenza itu terbilang cukup populer di Indonesia.

Nainggolan adalan nama salah satu marga dari suku Batak, Sumatra Utara. Nama itu pula yang disematkan di belakang nama mantan eks gelandang AS Roma tersebut. Dalam tubuh Nainggolan mengalir darah Indonesia. Ayah Nainggolan, Marianus Nainggolan, merupakan orang batak yang menikah dengan perempuan asal Belgia, Lizy Bogaerts.

Nainggolan dilahirkan di Antwerp, Belgia pada 4 Mei 1988. Mulai tertarik bermain bola pada usia lima tahun, Nainggolan bergabung ke tim junior Germinal Beerschoft, sebuah klub di Antwerp Utara, dalam usia 15 tahun. Pada 2005, tepatnya saat berusia 17 tahun, Nainggolan memulai petualangannya di tanah Italia.

Nainggolan bergabung bersama tim junior Piacenza. Hanya setahun di Piacenza, yang kala itu merumput di Serie B, Nainggolan langsung dipromosikan ke tim utama. Nainggolan pun melakoni debut pada 2006 dan dipercaya secara permanen menghuni tim utama Piacenza pada musim berikutnya.

Mantan gelandang timnas Belgia...

Mantan gelandang timnas Belgia itu pun terus menjadi andalan Piacenza dan tampil di 38 partai sebagai starter dari 42 laga pada sepanjang musim 2008/2009. Pada akhir musim, Nainggolan berhasil mengantarkan Piacenza bertahand di Serie B. Pencapaian ini membuka jalan Nainggolan untuk tampil di Serie A.

Salah satu klub kontestan Serie A, Cagliari, tertarik meminjamnya pada 2010. Tidak perlu waktu lama, Nainggolan langsung direkrut secara permanen pada awal 2010. Dengan gaya permainan agresif dan penuh determinasi, yang ditopang kondisi fisik mumpuni saat mengawali lini tengah, Nainggolan menjelma menjadi pujaan baru pendukung Cagliari.

Terhitung sejak musim 2010/2011 hingga 2012/2013, Nainggolan hanya absen di tujuh laga di kompetisi Serie A. Artinya, Nainggolan sudah menjadi andalan Gli Isolani. Namun, saat kesempatan memperkuat klub yang lebih besar datang, Nainggolan tidak mau melewatkannya.

Pada pertengahan musim 2013/2014, Nainggolan datang ke AS Roma sebagai pemain pinjaman. Di klub asal Ibukota Italia itu, Nainggolan bisa dibilang melakoni momen terbaik sebagai pesepakbola profesional hingga saat ini. Kendati gagal mempersembahkan trofi selama lima musim memperkuat I Giallorossi, Nainggolan mulai diperhitungkan sebagai salah satu gelandang terbaik di Liga Italia.

Pengakuan ini datang dari keberhasilan Nainggolan masih daftar 11 pemain terbaik Serie A selama empat musim beruntun, tepatnya dari 2014 hingga 2018. Pun dengan penobatan Nainggolan sebagai pemain terbaik AS Roma pada musim 2016/2017. Selama berseragam AS Roma, Nainggolan tampil di 203 laga dan mencetak 33 gol dan 25 assist di semua ajang.

Apabila menilik raihan trofi, prestasi terbaik Nainggolan adalah saat mengantarkan Inter Milan merengkuh Scudetto pada musim 2020/2021. Musim tersebut menjadi musim kedua Nainggolan bersama I Nerazzurri setelah memutuskan meninggalkan AS Roma pada akhir musim 2017/2018. Meski bukan sebagai pilihan utama, Nainggolan memberikan tambahan opsi pemain di lini tengah Inter.

Total, Nainggolan tampil di 41 laga dan menyumbang tujuh gol di semua ajang selama dua musim merumput bersama La Beneamata. Sayangnya, Nainggolan dinilai kesulitan untuk bisa bersaing dan akhirnya dipinjamkan ke Cagliari pada dua musim berikutnya. Dalam kesempatan kedua membela Cagliari, Nainggolan juga tampil kurang memuaskan.

Nainggolan pun kembali...

Nainggolan pun kembali ke Inter Milan. Kiprah Nainggolan di La Beneamata berakhir saat keduanya mencapai kesepakatan mengakhiri kerjasama pada Agustus 2021. Nainggolan kemudian kembali ke Belgia dan memperkuat Royal Antwerp. Trofi Liga Belgia pada musim 2022/2023 menjadi persembahan Nainggolan buat klub asal kota kelahirannya tersebut.

Namun, kontroversi juga menyertai perjalanan karier Nainggolan. Pada Oktober 2022, Royal Antwerp menjatuhkan sanksi skor buat Nainggolan lantaran kedapatan mengendari mobil dengan surat izin mengemudi yang sudah kedaluarsa. Belum lagi dengan aksi Nainggolan menggunakan rokok elektrik di bangku cadangan dalam laga kontra Standar Liege.

Nainggolan dan Royal Antwerp resmi berpisah pada Desember 2022. Opsi untuk kembali ke Italia pun muncul buat Nainggolan saat rekan setimnya di AS Roma, Danielle de Rossi, menjadi pelatih SPAL. Saat itu, pemilik 30 caps buat Timnas Belgia itu menekan kontrak jangka pendek berdurasi lima bulan dengan klub yang berkiprah di Serie B tersebut. 

Selama memperkuat SPAL, Nainggolan tampil di 10 partai dan menyumbang satu gol. Catatan itu tidak cukup buat SPAL untuk menawarkan perpanjangan kontrak buat Nainggolan. Berdasarkan keterangan di laman Transfermarkt, Nainggolan sudah berstatus tanpa klub sejak Juli 2023 silam.

Kini, menarik dinanti aksi Nainggolan bersama Bhayangkara FC. Apalagi kedatangannya diharapkan mengangkat The Guardian dari dasar klasemen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler