Pasukan Israel Bunuh Komandan Brigade Jenin dan Dua Bocah Laki-Laki Palestina
Israel melakukan penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat pada Rabu kemarin.
REPUBLIKA.CO.ID, JENIN -- Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh komandan Brigade Jenin, Mohamed Zubeidi, dalam operasi di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat pada Rabu (29/11/2023). Zubeidi, adalah putra dari perwira senior Jihad Islam dan komandan Brigade Jenin, Zakaria Zubeidi.
Militer Israel melaporkan, tentara mengepung gedung tempat Zubeidi berada bersama dengan Husam Hanoun. Zubeidi dan Hanoun mulai menembaki pasukan Israel, dan IDF membalas tembakan tersebut. Pasukan Israel menemukan jenazah Zubeidi dan Hanoun setelah menggeledah lokasi tersebut.
Menurut pihak militer, Zubeidi terlibat dalam serangan penembakan yang menewaskan Meir Tamari di dekat pemukiman Hermesh di Tepi Barat pada Mei. Nama Zubeidi juga muncul dalam interogasi sebagai orang yang terlibat dalam penyediaan mobil kepada pejuang dan mengirim mereka untuk melakukan serangan.
Selain itu, dalam baku tembak antara pasukan Israel dan pejuang Palestina, dua anak laki-laki, berusia 15 dan 9 tahun gugur akibat tembakan Israel. Sumber militer mengatakan kepada Haaretz, keduanya melemparkan bahan peledak ke arah pasukan.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan, Basel Abu Alufa (15 tahun) dan Adam Al-Rol (8 tahun) meninggal dunia akibat tembakan IDF. Rekaman video tentara IDF menunjukkan jasad salah satu anak laki-laki dengan bom pipa di sampingnya. Sementara di video lainnya anak laki-laki terlihat memegang bom pipa. Empat warga Palestina lainnya terluka akibat tembakan IDF.
Hamas menjawab menyerukan kepada rakyat Palestina di Tepi Barat untuk mengintensifkan perjuangan melawan tentara IDF dan pemukim ilegal Yahudi sebagai kelanjutan dari kampanye di Gaza.
Selama operasi di Jenin, 17 orang ditangkap. IDF mengklaim telah menyita senjata, bahan peledak dan peralatan militer lainnya. Pada Rabu malam, sebuah pesawat militer menyerang pejuang Palestina di wilayah Kota Jenin.
Lima buronan, salah satunya diklasifikasikan sebagai agen senior Hamas di Tepi Barat, ditangkap pada Rabu di Hebron. IDF mengatakan, sejak awal perang, lebih dari 2.000 buronan, dan 1.100 di antaranya yang diidentifikasi sebagai anggota Hamas telah ditangkap di Tepi Barat. Sejak 7 Oktober, lebih dari 200 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan keamanan Israel di Tepi Barat.
Serangan meningkat sejak Hamas melancarkan serangan mengejutkan pada 7 Oktober di Israel selatan.
Penduduk setempat mengatakan kepada kantor berita Wafa bahwa pasukan Israel memaksa penduduk lingkungan Damj meninggalkan rumah mereka di bawah todongan senjata, setelah penghancuran besar-besaran oleh persenjataan Israel. Setidaknya 227 warga Palestina telah dibunuh oleh tentara dan pemukim Israel di Tepi Barat dalam 50 hari. Sementara lebih dari 3.000 orang telah ditahan.
Pada Rabu dini hari pasukan Israel melancarkan serangkaian penggerebekan di beberapa kamp pengungsi lainnya di Tepi Barat. Di Jericho, pasukan Israel menyerbu rumah-rumah di kamp pengungsi Ein el-Sultan dan Aqbat Jabr, disertai dengan buldoser militer di kamp pengungsi tersebut.
Sementara itu, di Nablus, pasukan Israel menggerebek kamp Askar, tempat terjadi konfrontasi kekerasan dengan warga. Di Ramallah, rumah-rumah warga Palestina di kamp Jalazone diserbu, setelah itu para pemuda dari kamp tersebut menghadapi pasukan Israel.