11 Bahan Paling Berbahaya di Dalam Make Up Ini Ternyata Bisa Rusak Lingkungan
Produk kecantikan seringkali mengandung bahan berbahaya yang tersembunyi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era yang semakin sadar akan kehidupan yang berkelanjutan, sangat penting untuk mengenali potensi bahaya yang mengintai dalam rutinitas merias wajah. Meskipun riasan mempercantik penampilan, tapi produk kecantikan sering kali mengandung bahaya tersembunyi yang bisa berdampak buruk bagi Bumi.
Dilansir One Green Planet, Kamis (30/11/2023), berikut 11 bahan paling berbahaya terhadap lingkungan yang biasa ditemukan dalam riasan wajah.
1. Paraben
Paraben, yang banyak digunakan sebagai pengawet, telah menyusup ke dalam berbagai produk makeup. Sayangnya, bahan kimia ini telah dikaitkan dengan gangguan hormon dan pada akhirnya dapat masuk ke dalam saluran air, sehingga menimbulkan ancaman bagi kehidupan air. L'Oreal Groupe, perusahaan yang menaungi perawatan kulit L'Oreal, secara aktif menggunakan paraben dalam produk mereka dan bahkan memiliki laman web yang didedikasikan untuk paraben.
2. Microbeads
Ini adalah partikel plastik mikro yang biasa ditemukan dalam produk eksfoliasi kulit seperti scrub wajah dan sabun mandi. Microbeads terlalu kecil untuk disaring oleh pabrik pengolahan air limbah dan dapat berakhir di sungai, danau, dan lautan, di mana mereka dapat tertelan oleh kehidupan laut. Produk seperti Neutrogena’s Oil-Free Acne Wash dari Neutrogena menggunakan microbeads sebagai eksfoliasi kulit.
3. Ftalat (Phthalates)
Phthalates memainkan peran penting dalam memperpanjang aroma berbagai kosmetik. Pengganggu endokrin ini tidak hanya memengaruhi kesehatan manusia tetapi juga terakumulasi di tempat pembuangan sampah, mencemari tanah dan air tanah. Ftalat utama yang digunakan dalam produk kosmetik adalah dibutil ftalat dan dimetil ftalat.
4. Formaldehida
Digunakan sebagai pengawet dan untuk mencegah pertumbuhan bakteri, formaldehida biasanya muncul dengan nama alternatif pada label bahan. Zat berbahaya yang dikenal sebagai karsinogen ini berdampak negatif pada ekosistem jika dibuang dengan tidak benar.
5. Timbal
Meskipun timbal jarang menjadi bahan yang disengaja, timbal dapat mencemari produk makeup melalui kotoran pada bahan baku atau proses pembuatannya. Paparan timbal menimbulkan risiko kesehatan yang parah, dan pembuangannya dapat berkontribusi pada pencemaran tanah.
6. Merkuri
Ditemukan dalam produk perawatan kulit dan produk peningkat kesehatan mata tertentu, merkuri dapat terakumulasi di lingkungan air, yang menyebabkan toksisitas pada kehidupan laut. Selain itu, pembuangan produk yang mengandung merkuri secara tidak benar dapat menyebabkan pelepasan merkuri ke atmosfer, yang dapat membahayakan manusia dan satwa liar.
7. Wewangian Sintetis
Istilah "wewangian" yang sulit dipahami sering kali menyembunyikan campuran bahan kimia berbahaya, seperti ftalat dan alergen, yang dapat berkontribusi pada polusi udara dan menyebabkan efek kesehatan yang merugikan pada manusia dan hewan.
8. Toluena
Sering digunakan dalam cat kuku, toluena mengeluarkan senyawa organik yang mudah menguap yang berkontribusi terhadap polusi udara ketika dilepaskan ke atmosfer. Paparan toluena dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah dan berdampak negatif pada kualitas udara. Essie, sebuah merek kutek vegan, dilaporkan masih mengandung toluena.
9. Coal tar
Digunakan dalam berbagai produk kosmetik, coal tar - produk sampingan dari pengolahan batu bara - mengandung banyak senyawa karsinogenik. Produksi dan pembuangannya tidak hanya membahayakan lingkungan tetapi juga menimbulkan bahaya pekerjaan yang signifikan.
10. Triclosan
Banyak dimasukkan ke dalam produk make up yang berlabel "antibakteri", triclosan dapat bertahan di lingkungan dan mengganggu ekosistem perairan. Bahan kimia ini telah dikaitkan dengan gangguan hormon pada manusia dan menimbulkan ancaman bagi keanekaragaman mikroba.
11. Mikroplastik
Seringkali tersembunyi di dalam scrub eksfoliasi kulit, lipstik, dan produk kosmetik lainnya, mikroplastik adalah partikel plastik kecil yang terakumulasi di badan air, membahayakan kehidupan laut dan berpotensi memasuki rantai makanan.
Bahan-bahan makeup yang berbahaya dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap satwa liar dan ekosistem. Ketika bahan-bahan ini dicuci atau dibuang, mereka dapat masuk ke saluran air dan tanah, yang menyebabkan polusi. Polusi ini dapat membahayakan kehidupan akuatik, seperti ikan dan organisme laut lainnya, serta hewan darat yang bergantung pada sumber air bersih.