Berisiko, Laptop atau Ponsel yang Sudah tak Dipakai Sebaiknya Jangan Dijual

Gadget yang sudah tidak dipakai sebaiknya dibiarkan sampai rusak saja, menurut BSSN.

www.freepik.com.
Pengguna ponsel (Ilustrasi). Pemilik ponsel atau laptop disarankan tidak menjual gawai bekasnya.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Insiden Siber Sektor Keuangan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Sandromedo Christa Nugroho mengatakan gadget lawas seperti laptop, ponsel, maupun gawai lainnya yang sudah tidak terpakai lebih baik tidak dijual. Apa alasannya?

"Saya menyarankan ke masyarakat kalau misalkan memiliki laptop bekas, HP bekas, itu lebih baik jangan dijual, lebih baik dibiarkan hingga rusak," kata dia ditemui di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Saran itu disampaikan karena rupanya pihak-pihak tidak bertanggung jawab dapat mengambil data dan informasi yang tersimpan dalam segala jenis elektronik dengan mudah, sekalipun data tersebut sudah dihapus. Sandromedo mengatakan, recovery atau pemulihan data dapat dilakukan pada perangkat elektronik, meskipun data tersebut telah dihapus dari bak sampah (trash bin) maupun riwayat data terhapus bila pada ponsel.

Sandromedo menjelaskan, sejatinya terdapat dua jenis memori pada elektronik, yakni memori volatile, dan memori non-volatile. Memori volatile merupakan jenis memori dalam komputasi yang membutuhkan daya untuk menyimpan informasi yang disimpan, seperti memori jangka pendek (random-access memory/RAM).

Baca Juga


"Data yang tersimpan pada RAM akan tidak aktif atau hilang ketika gawai tersebut mati," ungkap Sandromedo.

Sementara memori non-volatile merupakan memori yang datanya dapat ditulis serta dihapus. Data akan tetap ada walaupun gawai dalam kondisi mati serta tidak membutuhkan daya.

"Karena ada memori-memori yang sifatnya bisa jadi metadata, itu kita bisa lakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan teknik digital forensik, dan ada data yang bisa dipulihkan, meski kemungkinan tidak 100 persen data terbaru," jelas Sandromedo.

Jangan terburu-buru menjual ponsel lama Anda. - (Republika)


Jika seseorang membutuhkan dana dari gawai lawas tersebut, baik untuk darurat maupun untuk menggantinya dengan gawai yang lebih baru, Sandromedo menyarankan untuk menjualnya setelah mengambil hard disk yang tersemat pada gawai. Hal ini untuk menghindari risiko data pribadi dimiliki oleh orang lain.

"Kami sarankan memori memang diambil dulu sebelum dijual, seperti hard disk, atau tukar dengan hard disk lain, namun kalau misalkan memang bisa, baiknya tidak usah dijual daripada ruginya lebih banyak nanti," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler