Cak Imin Klarifikasi Pernyataan 'Indonesia dalam Kehancuran Jika Amin tidak Menang'
Menurut Airlangga, Indonesia pemilu sudah setiap lima tahun, menang kalah biasa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Perubahan, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengklarifikasi tentang pernyataannya yang menyebutkan, Indonesia akan dalam bahaya jika Amin (Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar) tidak menang dalam Pilpres 2024. Dia menganggap, pernyataan itu dituding sebagai bentuk kesombongan.
"Itu kan konteksnya bahaya neo Orde Baru, neo liberalisme, neo Orde Baru yang berawajah baru, itu bahaya, bahayanya soal itu. Kita waspada soal itu," kata Cak Imin kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/11/2023).
Ketua umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menekankan, pernyataannya tidaklah bernilai kesombongan, seperti yang ditudingkan oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid. "Bukan (sombong), kita mengingat bahaya neo Orde Baru," ucap Cak Imin.
Menurut dia, pernyataannya itu bersifat internal partai karena disampaikan ketika acara konsolidasi caleg PKB di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Karena itu, Cak Imin meminta hal itu tidak disalahartikan.
"Itu forum internal PKB ya yang kita selalu memetakan bahaya-bahaya nasional, salah satu bahaya nasional adalah tumbuh berkembangnya KKN, korupsi kolusi nepotisme. Orde Baru itu jatuh karena KKN, karena nepotisme. Nah kita warning kepada kader sebetulnya internal kita supaya harus kerja keras agar KKN itu tidak menjamur, karena kalau KKN masih menjamur masa depan bangsa kita akan bahaya," katanya menjelaskan.
Sebelumnya, cawapres nomor urut 1, Cak Imin meminta kadernya untuk berusaha keras memenangkan pasangan Amin dengan memahami urgensi perubahan. Dia berujar, Indonesia akan dalam ancaman bahaya dan kehancuran apabila pasangan Amin tidak menang dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Keringat kalian jerih payah kalian, semangat kalian tidak akan pernah sia-sia. Karena apa? Karena yang disampaikan Mas Anies itu urgensi kebutuhan. Kalau kita tidak menang, Indonesia dalam ancaman bahaya dan kehancuran," ujar Imin saat konsolidasi caleg PKB di kawasan Ancol, Jakarta Utara pada Rabu (29/11/2023) malam WIB.
Tanggapan Airlangga...
Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Airlangga Hartarto angkat bicara atas pernyataan cawapres nomor urut 1, Cak Imin yang menyebut Indonesia terancam dalam kehancuran apabila pasangan Anies-Imin (Amin) kalah pada Pilpres 2024.
Airlangga mengatakan, menang ataupun kalah dalam suatu kontestasi merupakan hal biasa, termasuk dalam Pilpres 2024. "Indonesia ini pemilu sudah setiap lima tahun. Jadi, menang kalah itu suatu hal yang biasa," ujarnya di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (30/11/2023).
Ketua umum DPP Partai Golkar tersebut meyakini, siapa pun yang memenangkan Pilpres 2024, pasti akan menjalankan roda pemerintahan. Dia juga yakin, presiden terpilih akan melanjutkan program kerja Presiden Jokowi.
"Pemerintah jalan terus dan kita sudah mengatakan bahwa kunci stabilitas politik Indonesia adalah reguler election.... Satu hal yang pasti, setiap lima tahun ada pemilu dan setiap pemimpin yang terpilih, 70-80 persen melanjutkan program periode sebelumnya," ujar Airlangga.