Bea Cukai Perluas Implementasi Ekosistem Logistik Melalui Digitalisasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan berupaya memperluas implementasi ekosistem logistik nasional. Adapun perluasan ini mencakup pelabuhan dan bandara. Direktur Jenderal Bea Cukai, Askolani mengatakan sektor pelabuhan perluasan ekosistem logistik nasional ditargetkan 2023 sebanyak 32 pelabuhan dan sektor bandara sebanyak enam bandara.

“Saat ini perluasan ekosistem logistik nasional sektor pelabuhan sebanyak 46 pelabuhan dan bandara sebanyak enam bandara,” ujarnya saat acara Bincang Santai Bea Cukai, Jumat (1/12/2023).

Menurutnya simplifikasi proses bisnis pemerintah bidang logistik melalui kolaborasi sistem-sistem kementerian/lembaga terkait perizinan ekspor dan impor melalui mekanisme sistem single submission serta penerapan autogate. 

Kemudian kolaborasi platform logistik. Menurutnya pengembangan layanan B2B khusus layanan trucking, vessel, depo, warehouse, dan konsolidator.  

Untuk mendorong efisiensi sistem logistik nasional, pemerintah mengimplementasikan national logistic ecosystem yaitu suatu hubungan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang dan dokumen internasional sejak kedatangan sarana pengangkut  hingga barang tiba di gudang. Salah satu instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan national logistic ecosystem sesuai Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020, ialah Bea Cukai.

Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, merupakan salah satu latar belakang dibentuknya national logistic ecosystem sebagai bentuk nyata dari semangat untuk menjadikan ekosistem logistik Indonesia menjadi ekosistem logistik yang efektif dan efisien serta berdaya saing. Begitu pula dengan diimplementasikannya SSm Ekspor yang bertujuan untuk memudahkan para pengguna jasa dalam penyampaian data dan informasi sehingga tercipta single source of truth.

Ikuti Whatsapp Channel Republika