Ikuti Agus Rahardjo, Sudirman Mengaku Juga Pernah Dimarahi Jokowi Soal Kasus Freeport

Sudirman Said menyesalkan Jokowi marah, dan menjadi bukti terjadi sistematic attack.

Republika/Thoudy Badai
Co-kapten sekaligus ketua harian Tim Nasional Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Sudirman Said.
Rep: Eva Rianti Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengaku, pernah dimarahi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam momen tertentu. Hal itu disampaikan saat merespons pengakuan eks ketua KPK Agus Rahardjo yang dimarahi Jokowi agar mau menghentikan kasus korupsi E-KTP yang melibatkan Setya Novanto.
 
"Saya dulu pernah punya pandangan bahwa di zaman digital di zaman keterbukaan ini menyembunyikan kejahatan dan penyimpangan itu enggak bisa lama lama. Ini membuktikan tindakan yang tidak sepatutnya dilakukan pimpinan negara satu persatu mulai muncul," kata Sudirman kepada wartawan di gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Jumat (1/12/2023).
 
Co-kapten sekaligus ketua harian Tim Nasional Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) tersebut menyampaikan, ia sebenarnya juga punya pengalaman yang serupa dengan Agus. Kasus yang diungkap oleh Sudirman Said adalah tentang Freeport.
 
"Ketika saya melaporkan kasus Pak Novanto ke MKD (mahkamah kehormatan dewan di DPR) itu Presiden sempat marah saya ditegur keras dituduh seolah-olah ada yang memerintahkan atau ada yang mengendalikan padahal itu semata mata tugas saya sebagai pimpinan sektor," ujar Sudirman.

Baca Juga


Dalam kesempatan itu, Sudirman mengonfirmasi tidak adanya perintah dari pihak manapun. Dia tak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal itu. Dia hanya memberi komentar menyesalkan sikap Jokowi terhadap Agus serta dirinya.
 
"Jadi saya menyesalkan bahwa itu terjadi dan ini menjadi bukti terjadi sistematic attack serangan sistematis yang ternyata sebagian diantaranya datang dari pemimpin. Ini yang dibilang Pak Agus Rahardjo dikatakan setting from the top itu tidak baik," ucap Sudirman.

Eks komisaris utama PT Transjakarta itu menegaskan, adanya pimpinan tertinggi negara yang menginstruksikan untuk menghalang-halangi atau menghentikan bentuk penegakan hukum semacam itu merupakan hal yang serius dan harus diwanti-wanti untuk pemimpin berikutnyam
 
"Itu hal serius, terutama saya memberikan pesan kepada capres, baik Pak Anies, Pak Ganjar, dan Pak Prabowo punya potensi untuk masuk ke dalam jebakan seperti itu. Pertama yang masa lalu harus menjadi pelajaran dan ke depan harus mudah-mudahan capres bisa belajar bahwa hal seperti ini tidak boleh terjadi," jelas Sudirman.
 
Sebelumnya, mantan ketua KPK Agus Rahardjo mengungkapkan pengalaman dimarahi Presiden Jokowi terkait kasus korupsi megaproyek E-KTP. Hal itu disampaikan saat Agus menjadi narasumber 'Program Rosi' di salah satu televisi stasiun swasta.
 
Agus mengaku, sempat dipanggil untuk menghadap Presiden Jokowi. Namun, ia mengaku heran karena biasanya dipanggil lengkap, tapi kala itu dipanggil sendiri tanpa empat komisioner KPK serta tidak melewati ruang wartawan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler