Pergerakan Tanah di Cireunghas Sukabumi, Ada Rumah Ambruk dan 43 Terancam
Retakan tanah dilaporkan meluas mencapai radius kurang lebih 80 meter.
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Bencana pergerakan tanah kembali terjadi di wilayah Kampung Tegalkaso, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Sejumlah rumah terdampak dilaporkan mengalami kerusakan, sementara puluhan lainnya dinilai terancam.
“Bencana ini terjadi dua kali,” ujar Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cireunghas, Fadil, kepada wartawan.
Fadil menjelaskan, pergerakan tanah dilaporkan pertama kali terjadi pada Ahad (26/11/2023), sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu turun hujan deras. Menurut dia, retakan pertama kali terjadi pada kolam milik salah satu warga.
Pergerakan tanah kembali terjadi pada Jumat (1/12/2023) petang. Menurut Fadil, diduga pergerakan tanah ini terjadi dipicu hujan intensitas tinggi dan adanya rembesan air dari pembuangan warga. Retakan tanah disebut meluas. “Terus meluas dengan radius kurang lebih 80 meter,” kata Fadil.
Fadil mengatakan, pergerakan tanah mengakibatkan dua rumah warga mengalami kerusakan berat. Salah satunya bahkan sampai ambruk. Sementara tiga rumah lain mengalami retakan pada dinding.
Selain itu, kata dia, ada 43 rumah warga lain yang kondisinya terancam pergerakan tanah. “Lima KK (kepala keluarga) yang terdiri atas 21 jiwa mengungsi ke keluarga terdekat,” kata Fadil.
Menurut Fadil, pergerakan tanah juga berdampak terhadap jalan desa sepanjang kurang lebih 50 meter, serta lahan persawahan kurang lebih satu hektare.
Fadil mengatakan, P2BK berkoordinasi dengan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cireunghas, pemerintah desa, dan RT untuk melakukan penanganan.
Warga diminta waspada akan kemungkinan terjadi lagi pergerakan tanah. Warga juga diimbau mengungsi sementara jika turun hujan deras. Menurut Fadil, dibutuhkan kajian dari Badan Geologi terkait pergerakan tanah ini.