Revitalisasi Usai, Pedagang Pasar Sentul Yogyakarta Bisa Berdagang Kembali pada Februari
Perkembangan pembangunan Pasar Sentul saat ini sudah mencapai sekitar 91 persen
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta menyebutkan bahwa revitalisasi Pasar Sentul akan rampung pada 25 Desember 2023. Seusai pembangunan, para pedagang dapat kembali ke pasar pada sekitar Februari 2024.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Yogyakarta, Hari Setyowacono menjelaskan, perkembangan pembangunan Pasar Sentul saat ini sudah mencapai sekitar 91 persen. Realisasi pembangunan itu ada deviasi plus 0,2 persen dari target, artinya ada kemajuan atau lebih cepat. Target pembangunan Pasar Sentul selesai 25 Desember 2023.
“Harapan kita bisa terselesaikan tepat waktu. Kita tetap mengejar syukur-syukur pada tanggal 20 Desember bisa selesai seratus persen. Pekerjaan yang belum selesai misalnya kita membuat railing(pagar), berkaitan dengan memfungsikan untuk eskalator dan juga koneksi listrik PLN,” ujar Hari saat meninjau pembangunan Pasar Sentul, Jumat (1/12/2023).
Pasar Sentul dibangun dengan bangunan dua lantai ditambah rooftop. Konsep pembangunan Pasar Sentul pada bagian fasad bangunan menggunakan gaya arsitektur Indis. Pembangunan Pasar Sentul menggunakan anggaran sekitar Rp 22 miliar dari Dana Keistimewaan DIY yang dikelola dalam APBD Kota Yogyakarta tahun 2023.
Sedangkan Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani menyampaikan dimungkinkan perpindahan pedagang kembali ke Pasar Sentul pada akhir Februari. Itu karena setelah pembangunan Pasar Sentul selesai, masih ada pemeliharaan, menyiapkan penataan pedagang dan branding serta penanda zonasi pedagang dan lainnya.
"Total pedagang Pasar Sentul ada 529 pedagang dan ditambah untuk memfasilitasi pedagang di Sewandanan sehingga total menjadi 695 pedagang," ujar Vero.
Ia memaparkan, lantai bawah rencananya untuk zona pedagang kering, lantai dua untuk zona basah seperti daging dan lainnya. Kemudian di lantai atas rooftop untuk kuliner.
"Kuliner (rooftop) ini merupakan penataan kawasan cagar budaya Pakualaman, sehingga nanti yang masuk adalah pedagang-pedagang dari Sewandanan,” kata Vero.