Pendaki Tewas Akibat Erupsi Marapi Bertambah Jadi 13 Orang

Evakuasi korban meninggal maupun korban luka di Gunung Marapi mengalami kendala.

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Mobil ambulan membawa korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi, di posko bencana Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023). Basarnas merilis sebanyak 11 orang pendaki meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi pada Ahad (3/12/2023), keluarga diminta langsung menunggu di RSUD Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi untuk identifikasi korban.
Rep: Febrian Fachri  Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang, Abdul Malik, mengatakan, ada penambahan jumlah korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Ahad (3/12/2023) lalu dua orang. Total korban yang merupakan dari pendaki Gunung Marapi yang tewas berjumlah 13 orang. 

Baca Juga


"Dua penambahan pendaki yang tewas ini merupakan bagian 12 pendaki yang sebelumnya dinyatakan hilang. Total yang meninggal dunia saat ini 13 orang," kata Abdul, Selasa (5/12/2023).  

Abdul menyebut proses evakuasi korban meninggal maupun korban yang luka-luka di Gunung Marapi mengalami kendala yang cukup berat karena erupsi masih terus berlangsung. Selain itu, abu vulkanik yang menyembur kareha erupsi juga cukup tebal sehingga kondisi medan yang ditempuh tim gabungan untuk proses evakuasi semakin berat.  

“Saat ini abu vulkanik udah sampai kaki bukit, tentu menjadi penghalang tim. Kedua jalur akan dilalui (evakuasi) terjal dan licin,” ujar Abdul Malik.  

Informasi dari Polda Sumatra Barat, sudah ada 5 orang pendaki tewas akibat erupsi Marapi ini berhasil diidentifikasi. 

Dua di antara jenazah yang teridentifikasi merupakan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) bernama Muhammad Adan (21 tahun) dan Nazatra Adzin Mufadhal (22). Sedangkan, tiga jenazah lagi, yakni bernama Muhammad Teguh Amanda (19) dan Muhammad Al Fikri (19 asal Kota Padang serta yang terakhir Nurva Afitri (27) asal Kabupaten Padang Pariaman. 

Kabiddokkes Polda Sumbar, Kombes Pol drg. Lisda Cancer, mengatakan, kelima jenazah yang telah teridentifikasi ini diserahkan ke pihak keluarga. Mayoritas jenazah teridentifikasi melalui sidik jari. 

“Proses identifikasi kebanyakan diketahui dari sidik jari jenazah. Kami ada tim inafis yang mengunakan alat yang langsung terkoneksi database di KTP,” ujar Lisda.  

Lisda menjelaskan kondisi 5 jenazah yang telah berhasil diidentifikasi ini mengalami luka bakar yang cukup serius. 

“Kondisi jenazah mayoritas dalam keadaan bagus, memang ada beberapa ada luka bakar. Luka bakar mencapai 50-60 persen. Luka bakar ini memang karena semburan hawa panas,” kata Lisda menambahkan.

Informasi terbaru dari Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi, hingga hari ini tepatnya sampai pukul 12.00 WIB tadi, Gunung Marapi masih terjadi letusan dan semburan abu vulkanik. Hari ini Marapi sudah meletus sebanyak enam kali dan mengeluarkan hembusan abu vulkanik sebanyak 103 kali. 

PGA Marapi merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3 km dari kawah atau puncak.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler