Sabda Nabi Muhammad tentang Durhaka pada Orang Tua
Memuliakan orang tua menjadi salah satu sebab seseorang anak menjadi ahli surga.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mengajarkan untuk memuliakan dan berlaku baik terhadap orang tua. Memuliakan orang tua menjadi salah satu sebab seseorang anak menjadi ahli surga.
Sebaliknya, berbuat durhaka kepada kedua orang tua menjadi sebab seseorang menjadi penghuni neraka. Bagaimana keterangan Rasulullah tentang orang-orang yang durhaka kepada orang tuanya?
Terkait larangan berbuat durhaka kepada orang tua dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan riwayat lainnya dari Mughira bin Shu'bah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ، ومنعا وهات ، وكره لكم قيل وقال : وكثرة السؤال وإضاعة المال
"Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kalian berbuat durhaka kepada para ibu kalian, dan mengharamkan mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut yang bukan haknya. Allah juga membenci kika kalian menyebarkan kabar burung, banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.
Imam Bukhari dan Imam Muslim serta sejumlah perawi hadits lainnya mengabarkan sebab hadits dari Abu Bakar. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
ألا أنبئكم بأكبر الكبائر ثلاثا ؟ قلنا بلى يا رسول الله قال الإشراك بالله وعقوق الوالدين ، وكان متكئا فجلس فقال : ألا وقول الزور وشهادة الزور ، فما زال يكررها حتى قلنا ليته سكت
Artinya: Maukah aku ceritakan kepada kalian dosa besar yang paling besar, yaitu tiga perkara? Kami menjawab, Ya, Rasulullah. Rasulullah berkata: Menyekutukan Allah dan mendurhakai dua orang tua. Rasulullah sedang bersandar lalu duduk, maka berkata Rasulullah: Tidak mengatakan kebohongan dan kesaksian palsu. Beliau terus mengulanginya sampai kami berkata semoga beliau berhenti.
Dan dalam hadits Imam Bukhari dari...
Dan dalam hadits Imam Bukhari dari Abdullah bin Amr bin Aas, dari Nabi SAW berkata:
الكبائر الإشراك بالله ، وعقوق الوالدين ، وقتل النفس ، واليمين الغموس
Dosa besar itu menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh manusia dan Al Yamin Al Ghomus (sumpah palsu).
Imam Bukhari, Imam Muslim, dan Imam Tirmidzi meriwayatkan hadits dari sahabat Anas, ia berkata:
ذكر رسول الله صلى الله عليه وسلم الكبائر فقال : الشرك بالله ، وعقوق الوالدين
Rasulullah SAW menyebutkan tentang dosa besar, beliau berkata: Dosa besar yaitu menyekutukan Allah dan durhaka pada orang tua.
Dalam sebuah pesan yang ditulis Rasulullah untuk penduduk Yaman yang dikirim melalui Amar bin Hamzah dijelaskan:
وأن أكبر الكبائر عند الله يوم القيامة الإشراك بالله ، وقتل النفس المؤمنة بغير الحق ، والفرار في سبيل الله يوم الزحف ، وعقوق الوالدين ، ورمي المحصنة ، وتعلم السحر ، وأكل الربا ، وأكل مال اليتيم
Sesungguhnya dosa yang paling besar di sisi Allah pada hari kiamat adalah syirik, membunuh mukmin tanpa alasan yang benar, lari dari perang ketika melawan kafir, durhaka kepada kedua orang tua, menuduh wanita suci dengan tuduhan perzinahan, mempelajari sihir, memakan harta riba dan memakan harta anak yatim. (Hadits riwayat Ibnu Hibban dalam kitab sahihnya).
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Nasai...
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Nasai dan Al Bazzar dari Ibnu Umar dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:
ثلاثة لا ينظر الله إليهم يوم القيامة : العاق لوالديه ، ومدمن الخمر ، والمنان عطاءه . وثلاثة لا يدخلون الجنة : العاق لوالديه ، والديوث ، والرجلة من النساء
Tiga orang yang tidak akan dipandang Allah di hari kiamat. Yang durhaka kepada orang tua, yang kecanduan alkohol, yang juga mengungkit-ungkit pemberian. Dan tiga orang yang tidak akan masuk surga, yang durhaka pada orang tua, dayyuts (membiarkan istrinya melakukan maksiat), dan lelaki yang menyerupai perempuan.
Imam Ahmad, Imam Nasai, Al Bazzae dan Imam Hakim meriwayatkan hadits dari Abdullah bin Amr bin Aas, bahwa Rasulullah berkata:
ثلاثة حرم الله تبارك وتعالى عليهم الجنة : مدمن الخمر ، والعاق ، والديوث الذي يقر الخبث في أهله
Ada tiga orang yang Allah haramkan mereka masuk surga. Mereka adalah pecandu khamr, anak yang durhaka pada orang tua, dan dayyuts, yaitu orang yang setuju dengan maksiat yang dilakukan keluarganya.