Cerita Tetangga Kontrakan Jagakarsa: P Hobi Burung, Memberi Makan dan Menjemur Setiap Pagi

Menurut tetangga, P pelihara banyak buruh sebelumnya, tapi kini sudah tak ada semua.

Republika/Alkhaledi Kurnialam
Ketua RT 04/03 Kelurahan Jagakarsa, Yakub saat diwawancara di tempat kejadian perkara (TKP) penemuan empat anak yang tewas karena diduga dikuci di dalam kamar oleh ayahnya sendiri di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023).
Rep: Febrian Fachri, Ali Mansur Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya empat anak tewas di dalam rumah kontrakan di Gang Roman, RT 4 RW 3, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan, hingga Jumat (8/12/2023) masih dikelilingi garis polisi. Siapa pun tidak diperkenankan masuk ke dalam rumah itu, termasuk pemilik kontrakan. 

Baca Juga


Saat ini, penghuni rumah, yakni P (41) terduga pelaku pembunuhan terhadap empat anaknya, V (6 tahun), S (4 tahun), A (3 tahun), dan A (1 tahun), tengah dirawat di RS Polri. Sedangkan, istri P berinisial D dirawat di RSUD Pasar Minggu. 

Pantauan Republika.co.id di TKP, rumah tipe 25 tersebut masih tercium bau menyengat. Warga yang lewat di depan rumah tersebut masih menutup hidung dan mulut. 

Di bagian depan rumah, masih tergeletak empat unit mainan empat korban, yakni satu unit autoped, mobil mini, vespa mini, dan sepeda roda tiga. Gantungan jemuran milik keluarga P juga masih ada di depan rumah. Di sana terjemut baju bekas yag terlihat sudah dijadikan kain kreset, rok dalam berwarna biru langit dab celana mantel. 

Rak sepatu milik keluarga ini juga terlihat berjejal. Seperti sepatu kerja milik istri PD, sepatu lari, dan beberapa sepatu lain dan sandal bekas yang sudah lusuh berdebu. Adapun, lampu luar rumah dibiarkan menyala. 

Di depan rumah keluarga P, terlihat juga dua kandang atau sangkar burung tergantung di plafon teras. Informasi dari salah seorang tetangga bernama Alisa, P memang hobi memelihara burung. Dua kandang burung yang tergantung di depan rumah berwarna hitam dan hijau. Tetapi, kedua kandang tersebut kini sudah terlihat kosong.

“Memang (P) hobi burung sih saya lihat dulu. Ada banyak burung. Tapi, sekarang sudah tidak ada lagi. Saya lupa sejak kapan burungnya sudah tidak ada,” kata Alisa.

Alisa menyebut, setiap pagi biasanya P mengurus burung peliharaannya. Seperti memberi makan, minum, dan menjemurnya. “Saya juga tidak ngeh sekarang burungnya sudah tidak ada lagi,” ujar Alisa.

Sebelumnya tetangga yang persis di sebelah kiri rumah P, Riana, mengatakan selama ini cucunya sering bermain dengan keempat anak P. Cucunya juga sering memberikan permen lolipop kepada  V, S, A, dan A.

Tetapi, sejak Ahad (3/12/2023) kemarin, Riana sudah tidak melihat lagi ke empat anak P. Bahkan cucunya menanyakan keberadaan empat teman-temannya itu karena ingin mengajak main seperti biasa.

“Cucu saya sempat nanyain ke mana ke empat temannya itu. Saya lihat rumahnya sudah sunyi aja sejak hari Minggu,” kata Riana.

Pertanyaan cucu Riana itu terjawab sejak Rabu (6/12/2023). Saat warga, keluarga dan pemilik kontrakan membuka paksa rumah P didapati ke empat anak P sudah terbaring berjejer tidak bernyawa di dalam kamar. Sementara P terbaring di kamar mandi.


 

Pada Kamis (7/12/2023) malam, Kabiddokes Polda Metro Jaya Kombes Hery Wijatmoko menginformasikan, bahwa empat anak berinisial VA (6 tahun), SP (4 tahun), AR (3 tahun), dan AS (1 tahun) diduga sudah meninggal beberapa hari sebelum jasadnya ditemukan pada Rabu (6/12/2023). Dugaan itu dikuatkan dengan sudah membusuknya empat jenazah korban pada saat ditemukan di dalam rumah korban di Gang Roman, Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

“Dilihat dari tingkat pembusukannya, setidaknya sudah beberapa hari,” ujar  Hery saat dihubungi.

Namun, kata Hery, pihaknya belum dapat menyimpulkan apa penyebab kematian dari empat korban tersebut. Termasuk apakah di jasad para korban ada bekas luka kekerasan dan juga mengenai pesan misterius di tempat kejadian perkara.

Hery hanya mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap jasad para korban di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Demikian juga dengan kondisi ayah korban berinisial P (41 tahun) yang diduga sebagai pelaku. 

“Masih pemeriksaan lebih lanjut,” terang Hery. 

Sebelumya, pihak Polres Jakarta Selatan menyatakan kasus kematian empat anak dari pasangan suami-istri berinisial P dan D di Jagakarsa, Jakarta Selatan, kini telah naik status menjadi penyidikan. Namun, polisi belum bisa memeriksa P lantaran masih dalam perawatan usai diduga melakukan percobaan bunuh diri.

"Perlu kami laporkan, perkembangan penanganannya sudah meningkat dari penyelidikan ke penyidikan," kata Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Ade mengatakan, pihaknya telah memeriksa lima saksi terkait kasus tersebut, yakni keluarga dari P yang merupakan terduga pelaku, keluarga D, dan tetangga sekitar. Saat ini, Ade mengatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi jenazah keempat anak, sehingga belum diketahui secara pasti penyebab kematian mereka.

Adapun, autopsi dilakukan di RS Polri Kramat Jati pada Rabu (6/12/2023) malam. Ia melanjutkan, kondisi P juga masih belum stabil dan sedang dirawat di rumah sakit yang sama sehingga pihaknya belum melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap P.

"Apabila nanti sudah stabil, kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan, kemarin baru interogasi awal secara lisan," tutur Ade.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler