Kapten Timnas Amin Enggan Tanggapi Komika yang Menghina Nabi Muhammad

M Syaugi mengakui, konsep acara Desak Anies di Lampung diinisiasi Timnas Amin.

Republika/Prayogi
Captain Timnas AMIN Muhammad Syaugi Alaydrus memberikan sambutan pada pengumuman stuktur Tim Pemenangan Nasional (Timnas) AMIN di Jakarta, Selasa (14/11/2023). Pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akhirnya mengumumkan captain beserta struktur timnas AMIN. Marsekal Madya (Purn) Muhammad Syaugi Alaydrus ditunjuk menjadi captain dari pasangan calon dari Koalisi Perubahan tersebut.
Rep: Eva Rianti Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapten Pemenangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (Amin), Marsdya (Purna) Muhammad Syaugi Alaydrus menanggapi singkat ihwal komika asal Lampung Aulia Rakhman yang tersangkut masalah saat mengisi acara 'Desak Anies' di Kota Bandar Lampung, Kamis (7/12/2023).

Aulia diduga menghina Nabi Muhammad SAW karena menjadikan bahan lelucon panutan umat Islam saat open mic di acara tersebut. Bahkan, beberapa elemen masyarakat di Lampung melaporkan sang komika di Polda Lampung.

Baca Juga


 
"Iya Desak Anies (inisiatornya) dari Tim Amin, tapi (acara komika) dari pemuda-pemuda itu yang ingin ada seperti itu, makanya diwadahi," kata Syaugi saat dikonfirmasi Republika.co.id usai agenda deklarasi dukungan Partai Pelita di Posko Timnas di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (10/12/2023).
 
Saat ditanya lebih lanjut mengenai tanggapannya terhadap polemik yang muncul akibat dugaan penghinaan terhadap Nabi, Syaugi tak mau berkomentar banyak. Dia menyebut, kasus itu sudah ada yang menanganinya. "Itu sudah ada yang mengurus, enggak usah saya menanggapi," ujar eks kepala Basarnas tersebut.

Acara Desak Anies di kafe Bento Kopi, Jalan Pulau Sebesi, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung, Kamis (7/12/2023), diwarnai aksi pelecehan nama Nabi Muhammad SAW. Desak Anies adalah salah satu agenda kampanye yang diadakan capres Koalisi Perubahan Anies di berbagai kota, yang menghadirkan konsep dialog antara anak muda dan Anies.
 
Adapun aksi pelecehan terjadi ketika komika asal Lampung, Aulia Rakhman, mengisi acara sembari menunggu kedatangan capres nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan di lokasi. Dalam video yang viral, Aulia menyinggung sebuah nama itu tidak ada artinya. Buktinya, kata dia, banyak orang di penjara bernama Muhammad.
 
"Sebenarnya arti nama aulia itu bagus ya, pemimpin, sahabat, orang yang dicintai ya, lantas sekarang ini apa sih arti nama? Kayak penting saja gitu. Coba lho cek penjara ada berapa nama yang namanya Muhammad di penjara? Kayak penting aja nama Muhammad sekarang," kata Aulia sambil tertawa di hadapan anak muda yang memadati acara Desak Anies.
 
Minta maaf...

Video itu pun viral di berbagai kanal media sosial. Warganet pun tidak terima dengan guyonan seperti itu, hingga menggeruduk akun Instagram @auliarakhman90. Ribuan komentar menghiasi akun Aulia. Tidak lama setelah itu, Aulia pun mengunggah video permintaan maaf.
 
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Ssaya ingin mengklarifikasi dan memohon maaf atas video yang beredar atas materi saya di Desak Anies. Di materi tersebut, saya tidak ada maksud untuk menyindir Nabi Muhammad SAW. Saya hanya bermaksud menyindir orang yang sekarang ini banyak memiliki nama Muhammad, cuma di antara mereka, kelakuannya tidak mencerminkan arti dari nama tersebut," kata Aulia.
 
Dia pun mengaku telah menyesal membuat materi yang melecehkan Nabi Muhammad SAW. Secara khusus, Aulia meminta maaf kepada umat Islam yang tidak terima dengan materi komedi yang dibawakannya itu.
 
"Sekali lagi saya menyesali perbuatan saya, menyesali apa yang saya sampaikan di acara tersbut, saya mohon maaf kepada umat Islam secara keseluruhan dan umat Islam agama lain, yang tidak ada maksud sama sekali menghina Nabi Muhammad atau menistakan agama saya," kata Aulia.
 
"Saya mohon maaf saya menyesali perbuatan saya, saya menyadari kesalahan saya. Kepada semua yang mencintai Nabi Muhammad SAW mohon maaf yang sebesar-besarnya," kata Aulia mengakhiri.
 
Kasus itu kemudian dilaporkan elemen masyarakat ke Polda Lampung. Materi Aulia dinilai telah melecehkan Nabi Muhammad SAW.
 
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadilah Astutik membenarkan adanya laporan dari masyarakat terkait dengan materi Komika Aulia Rakhman. Namun, dia tidak menyebutkan nama elemen masyarakat sebagai pelapor.
 
"Memang benar, Polda Lampung menerima laporan dari masyarakat terkait materi komika yang disampaikan saudara Aulia Rakhman,” kata Kombes Pol Umi Fadilah Astutik di Bandar Lampung, Jumat (8/12/2023).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler