Genangan Air di Jalan Kota Bandung, Disebut Ada Oknum Sengaja Sumbat Tali Air

Oknum itu disebut menyumbat tali air untuk mencari keuntungan pribadi.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
(ILUSTRASI) Pengguna kendaraan melintasi jalan yang tergenang banjir.
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Jawa Barat, menyebut ada oknum yang sengaja menyumbat tali air sehingga ikut menahan genangan di jalanan. Tindakan itu disebut dilakukan untuk mencari keuntungan pribadi.

Baca Juga


Kepala DSDABM Kota Bandung Didi Ruswandi sempat mengunggah rekaman video dalam akun Instagram pribadinya, yang menunjukkan petugas tengah membersihkan tali air. Pembersihan tali air dilakukan di salah satu ruas jalan yang tergenang.

“Memang bukan penyebab utama genangan, tapi rutin ada yang sengaja nyumbat tali-tali air untuk mengais rezeki dari usaha mendorong kendaraan mogok dampak genangan,” tulis Didi.

Menurut Kepala Bidang Drainase dan Trotoar DSDABM Kota Bandung Kiki Rosani Rifqi, adanya oknum yang menyumbat tali air di jalan itu bukan hal baru. “Memang beberapa lokasi ada yang disengaja (disumbat) untuk menimbulkan genangan. Jadi, setelah timbul genangan kan pasti ada motor mogok. Nah, nanti ada jasa dorong, lalu mereka akan diberi upah,” kata Kiki, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (11/12/2023).

Kiki mengatakan, pihaknya sudah mengetahui ada dalang di balik penyumbatan tali air ini. “Sebetulnya sudah sering, sudah lama kejadian ini. Kita juga sudah tahu sih, memang anak-anak kecil lah, tapi di ‘belakangnya’ ada yang mengatur, seperti itu,” kata Kiki.

Menyikapi hal itu, menurut Kiki, DSDABM mempunyai prosedur operasi standar untuk melakukan penanganan. DSDABM juga berkoordinasi dengan aparat kewilayahan. “Kita juga sudah bekerja sama dengan pihak kewilayahan, khususnya pihak kecamatan, seperti Kecamatan Bojongloa Kaler dan Cibaduyut, yang menjadi salah satu wilayah langganan banjir,” ujar dia.

Kiki mengatakan, DSDABM Kota Bandung pun menyiagakan tim pasukan gerak cepat yang memonitor lokasi rawan banjir atau genangan air, sekaligus mengecek dan membersihkan sampah yang menyumbat drainase atau tali air di jalan.

Para pengguna kendaraan diminta tidak memaksakan diri untuk melintasi jalan yang tergenang air cukup tinggi. Menurut Kiki, ketika terjadi banjir atau genangan di jalan, petugas akan mendatangi lokasi untuk melakukan penanganan.

“Kalau ada genangan yang terlalu tinggi, tunggu dulu sampai agak surut. Nanti juga ada tim dari UPT kami maju ke lapangan untuk melakukan pembersihan tali-tali airnya, sehingga surut,” kata Kiki.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler