Penyebab Elektabilitas Anies-Muhaimin Salip Ganjar-Mahfud Menurut Analisis Pengamat

Untuk pertama kalinya, angka elektabilitas Anies-Muhaimin mengungguli Ganjar-Mahfud.

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut satu Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) berbincang saat menghadiri silaturahim nasional relawan Garda Matahari di Jakarta, Jumat (1/12/2023). Pertemuan membahas konsolidasi barisan Garda Matahari untuk memenangkan kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 dan mengingatkan bahwa Pilpres 2024 bukan semata-mata pergantian kepemimpinan tetapi menginginkan ada orientasi baru dalam pembangunan ke depan.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrian Fachri, Nawir Arsyad Akbar, Antara

Baca Juga


Litbang Kompas, pada Senin (11/12/2023) merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan capres-cawapres. Elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran berada di peringkat pertama dengan 39,3 Persen, sementara pasangan Anies-Muhaimin dengan angka 16,7 Persen menyalip elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud sebesar 15,3 Persen. 

Pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, menilai, kenaikan angka elektabilitas Anies-Muhaimin tak terlepas dari 'perang' antara kubu Prabowo dan Ganjar yang selama ini diyakini memiliki ceruk suara yang sama. Menurut Majmuddin, pasangan Anies-Muhaimin masih bisa mendongkrak angka elektabilitas mereka merujuk pada besarnya angka undecided voters sebesar 28,7 persen.

“Ketika kubu Ganjar terlibat perang dengan kubu Prabowo, Anies justru mantap menaikkan elektabilitasnya bersama mesin partai Koalisi Perubahan,” kata Najmuddin, Senin (11/12/2023).

Ia menilai bila kubu Anies-Muhaimin fokus untuk menggarap undecided voters ini, bukan tidak mungkin pasangan AMIN akan dapat mengalahkan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran di putaran kedua Pilpres 2024. Najmuddin mencatat beberapa faktor yang membuat elektabilitas AMIN naik adalah isu perubahan.

Di mana Anies dan Muhaimin mampu mengemasnya dalam bahasa yang logis dan analitis. Lalu menurut Najmuddin, adalah keseriusan kubu AMIN untuk mengkaji ulang pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara di Kalimantan.

“Anies bicara didukung dengan data dan kajian ilmiah yang menyatakan bahwa IKN belum dibutuhkan,” ucap Najmuddin.

Lalu yang membuat Anies mampu meyakinkan masyarakat pemilih adalah kemampuan intelektual dalam forum debat.  Ia melihat Anies mampu bicara dengan gaya komunikasi yang khas, santun, didukung data serta pengalaman saat memimpin DKi Jakarta.

“Anies selalu pandai menyesuaikan diri termasuk dengan Gen Z dan milennial,” kata Najmuddin menambahkan.

Adapun terkait penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud, Najmuddin menilai, hal itu diduga lantaran narasi yang diusung Ganjar sejak awal adalah melanjutkan program Jokowi, termasuk berkomitmen melanjutkan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN Nusantara. Tetapi, sekarang Jokowi sudah jelas mendukung Prabowo yang berpasangan dengan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.

"Saya lihat Ganjar dan PDIP tidak ada isu baru. Selain menyerang Prabowo dengan isu lama, menyerang Gibran dengan isu politik dinasti. Mestinya mereka fokus dengan isu pemberantasan KKN seperti yang cocok dengan Mahfud sang pendekar hukum," ujar Najmuddin.

 

 


Guru besar ilmu politik dari Universitas Andalas, Asrinaldi, mengatakan terjadinya kenaikan elektabilitas pasangan capres-cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, serta penurunan elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD, bukanlah suatu hal yang aneh. Asrinaldi menyebut fluktuasi elektabilitas capres masih akan terus terjadi sampai detik-detik mendekati hari H pencoblosan pada 14 Februari 2024. 

"Kecenderungan fluktuasi seperti ini masih akan terus terjadi. Karena masyarakat berada pada waktu menimbang dan mencerna gagasan yang dibawa masing-masing pasangan calon," kata Asrinaldi, Senin (11/12/2023).

Asrinaldi menjelaskan, survei politik merupakan gambaran tentang perilaku memilih dari konstituen terhadap pasangan calon. Dan pilihan seperti yang digambarkan lembaga survei itu menurut Asrinaldi tidak bersifat tetap. Pemilih yang pada saat survei dilakukan mengaku memilih calon A, bisa saja kemudian berubah menjadi B lalu saat hari H pencoblosan memilih C. 

"Belum tentu survei yang dilakukan sekarag mencerminkan hasil rekapitulasi pemilihan oleh KPU nanti," ucap Asrinaldi. 

Asrinaldi menilai pergeseran posisi elektabilitas Amin yang biasanya pada posisi buncit dan kini mampu menggeser posisi Ganjar-Mahfud juga karena kondisi Anies lebih fokus menampilkan gagasan serta kemauan menghadiri banyak undangan forum debat. Sehingga masyarakat mampu mencerna ide-ide dan gagasan kepemimpinan yang ditawarkan Amin. 

Sedangkan, kubu Ganjar dilihat Asrinaldi lebih banyak disibukkan untuk menyerang kubu Prabowo-Gibran serta pemerintahan Jokowi. Sehingga mereka lupa untuk membangun narasi baru yang dapat meningkatkan elektabilitas. 

"Bukan tidak mungkin elektabilitas Amin nanti dapat mengejar elektabilitas Prabowo-Gibran. Mengingat pemilih masih banyak yang berstatus undeciced voters," kata Asrinaldi menambahkan. 

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali mengaku tak terkejut dengan meningkatnya elektabilitas pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar. Pasangan nomor urut 1 itu dalam sejumlah hasil survei berhasil melampaui Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Kalau itu kan sudah lama sebenarnya (elektabilitas AMIN ungguli Ganjar-Mahfud)," ujar Ali kepada wartawan, Senin (11/12/2023).

Di samping itu, ia menyoroti 28,7 persen pemilih yang masih bimbang berdasarkan survei Litbang Kompas. Kendati demikian, Tim Nasional AMIN tetap fokus untuk kerja-kerja pemenangan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Sekali lagi, apa pun itu tidak berarti apa-apa buat kami," ujar Ali.

Komik Si Calus : Dinasti - (Daan Yahya/Republika)

Calon Presiden RI Anies Baswedan menyebut elektabilitasnya kini naik berdasarkan survei terbaru Litbang Kompas karena banyak masyarakat yang sadar membutuhkan perubahan. Selama beberapa bulan lalu, kata Anies, hasil survei elektabilitas selalu menempatkan dirinya di posisi ketiga. Namun, berdasarkan survei Litbang Kompas terbaru, posisinya naik menjadi kedua.

"Bila membutuhkan perubahan, satu-satunya ya nomor 1, menawarkan perubahan, jadi inilah yang kami bawa," kata Anies usai menghadiri dialog yang digelar oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Jakarta, Senin.

Mantan gubernur DKi Jakarta itu menganggap kini banyak masyarakat atau pemilih yang mulai mencari informasi, makin memperhatikan, hingga membandingkan para calon presiden. "Kami yakin makin hari makin banyak warga yang menyadari bahwa Indonesia sekarang membutuhkan perubahan," kata dia.

Sebelumnya, Litbang Kompas pada hari ini merilis Hasil Survei Kepemimpinan Nasional Edisi Desember 2023 yang menunjukkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di posisi pertama dengan elektabilitas 39,3 persen. Kemudian posisi kedua diisi oleh pasangan Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 16,7 persen, sedangkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. memiliki elektabilitas 15,3 persen.

Di samping itu, survei tersebut juga menunjukkan masih ada sebanyak 28,7 persen yang belum menentukan pilihan, lebih tinggi daripada dua pasangan calon presiden/wakil presiden. Anies menilai tingginya angka yang belum menentukan pilihan itu menunjukkan pemilih belum stabil menentukan pilihannya.

Selain itu, dia yakin angka tersebut juga menunjukkan ada pihak yang kehilangan suaranya. Walaupun begitu, dia menilai hasil survei terbaru itu belum bisa menjadi patokan karena perubahan arah dukungan juga bisa terjadi secara signifikan.

"Kami terus menjangkau semua, sampaikan gagasannya dan mengajak kepada semuanya silakan bandingkan," katanya.

Jadwa dan Tema Debat Pilpres 2024 - (Infografis Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler