Ini Kondisi Pejuang Hamas Ketika Melawan Israel Pada Hari Ini
Perlawanan akan diteruskan dan Netanyahu terus bertekad meratakabn Gaza
Seperti diketahui pada 7 Oktober 2023 lalu, pejuang Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel dari Jalur Gaza, Menurut Israel serangan Hamas itu menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.
Militer Israel kemudian membalasnya dengan serangan udara ke Gaza. Mereka pun segera melancarkan serangan darat. Akibatnya dari data yang dilansir Hamas, lebih dari 18.600 orang tewas di Gaza
Selama gencatan senjata sementara yang berlangsung tujuh hari, Hamas membebaskan 105 sandera dan Israel membebaskan 240 tahanan Palestina sebagai imbalannya.
Apa tujuan operasi militer Israel di Gaza?
Pesawat-pesawat tempur Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah melakukan serangan di Gaza sementara pasukannya bergerak melalui wilayah tersebut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seperti dilansir BBC mengatakan bila Israel memiliki “tujuan yang jelas untuk menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas”, serta membebaskan para sandera.
Dia juga menyatakan bahwa Israel akan mempunyai “tanggung jawab keamanan secara keseluruhan” atas Jalur Gaza “untuk jangka waktu yang tidak terbatas” setelah konflik tersebut. Namun, Israel kemudian mengatakan pihaknya tidak memiliki rencana untuk menduduki kembali wilayah tersebut.
Israel telah mengerahkan 300.000 tentara cadangan untuk operasi tersebut, untuk meningkatkan kekuatan tetap mereka sebanyak 160.000 orang.
Natanyahu menegaskan Israel bertekad untuk menyelesaikan pekerjaannya meskipun Gaza menderita
Usaha Gencatan Senjata
"Peluang gencatan senjata di Gaza menyusut,'' kata Qatar yang selama ini berusaha menjadi penengah konflik antara Hamas dan Israel,
Serta kemudian apa yang sebenarnya terjadi di Gaza?
Pada soal ini tentara Isreal (IDF) mengatakan mereka telah menyerang ribuan sasaran milik Hamas – yang oleh Israel, Inggris, AS dan negara-negara Barat lainnya, organisasi perjuangan rakyat Palestina dan pemenenang pemilu telah digolongkan sebagai organisasi teroris. Ini jelas perlakuan yang berbeda, sebab pada kenyataannya Israellah yang mnelakukan kekerasan dan teror kepada orang Palestina semenjak lebih dari 70 tahun silam.
Pihak tentara Israel juga mengatakan telah menghancurkan ratusan terowongan yang dibangun di bawah Gaza. Hamas mengklaim bahwa jaringan terowongannya membentang sepanjang 500 km (310 mil).
Sejak gencatan senjata berakhir, pasukan Israel telah masuk ke Gaza selatan, dan telah mengambil tindakan “agresif” terhadap Hamas dan kelompok bersenjata lainnya di dan sekitar kota Khan Younis.
Israel juga telah melakukan banyak serangan udara di Rafah, dekat perbatasan Mesir, di mana Israel memerintahkan penduduk Khan Younis untuk melarikan diri.
Pertempuran sengit terus terjadi di wilayah utara, sekitar kamp pengungsi Jabalia dan distrik Shejaiya di Kota Gaza. Ratusan ribu warga sipil diperkirakan masih tinggal di wilayah utara.
Israel mengklaim telah membunuh ribuan pejuang Hamas selama perang, termasuk banyak komandannya.
IDF mengatakan 115 tentara Israel telah tewas sejak dimulainya serangan darat pada 27 Oktober. Secara total, 444 tentara telah terbunuh sejak 7 Oktober, sebagian besar dari mereka tewas dalam serangan Hamas pada hari itu.