Perkuat Pasar Modal Syariah, BRI Danareksa Sekuritas Gandeng BSI
Asset under custody (AUC) BSI hampir mencapai Rp 83 triliun per November 2023.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) resmi melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) untuk memperkuat bisnis pasar modal syariah. Hal ini bertepatan dengan kegiatan Investor and Client Appreciation dengan tema Growing Together Towards 2024, berlokasi di kantor pusat BSI, The Tower, Jakarta.
Direktur Investment Banking Capital Market BRIDS Kevin Praharyawan mengungkapkan, melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, BRIDS ke depan akan menjadi salah satu perusahaan sekuritas yang mendukung BSI dalam menjalankan berbagai bisnis perusahaan di pasar modal syariah.
“Kami berharap kerja sama ini tentunya dapat membuahkan hasil yang memuaskan, di mana BRIDS berkontribusi memberikan dampak positif kepada bisnis BSI, terutama di bidang pasar modal syariah yang saat ini sedang berkembang dengan sangat pesat,” kata Kevin, Senin (18/12/2023).
Sementara itu, Direktur Treasury and International Banking BSI Moh Adib menambahkan, untuk memperkuat sinergi dengan investor dan klien dalam mendorong pertumbuhan ekosistem pasar modal syariah di Indonesia. BSI juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan beberapa mitra, salah satunya adalah PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) dalam rangka penguatan bisnis capital market.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatat total asset under custody (AUC) hampir mencapai Rp 83 triliun per November 2023 atau meningkat 75 kali sejak mulai beroperasi. Selain itu, BSI juga telah mengadministrasikan penerbitan sukuk senilai total Rp 4,1 triliun. Hal ini sebagai bentuk nyata komitmen BSI untuk memperdalam dan memperkuat pasar modal syariah di Indonesia.
Adib juga menjelaskan bahwa BSI senantiasa berkomitmen untuk terus meramaikan industri pasar modal syariah melalui penyediaan berbagai instrumen baik di pasar primer maupun sekunder seperti reksa dana, sukuk, dan lain sebagainya. Hal ini terlihat dari volume transaksi sukuk per November 2023, di mana BSI berhasil mencatatkan volume transaksi sukuk dengan nasabah sebesar Rp 10,6 triliun atau meningkat 221,2 persen (yoy).
Dari sisi bisnis treasury, transaksi valas pada November 2023 mencapai 2,01 miliar dolar AS atau meningkat 7,98 persen (yoy) sedangkan transaksi sukuk dengan nasabah sampai dengan bulan November 2023 mencapai Rp 10,58 triliun atau meningkat 221,21 persen. Jumlah nasabah yang dilayani juga meningkat pesat mencapai 313 NoA per November 2023, meningkat 108,67 persen.