Gubernur Sumbar: Waspadai Banjir Lahar Dingin Marapi

Gubernur Sumbar meminta masyarakat waspada potensi banjir lahar dingin Gunung Marapi.

AP Photo/Ade Yuandha
Gunung Marapi memuntahkan abu vulkanik ke udara di Agam, Sumatera Barat. Gubernur Sumbar meminta masyarakat waspada potensi banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengingatkan masyarakat yang berada di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir lahar dingin saat intensitas hujan meningkat.

"Jika hujan intensitas sedang turun lebih dari tiga jam, masyarakat sekitar sungai yang berhulu di Gunung Marapi harus waspada," kata Mahyeldi di Padang, Senin (18/12/2023).

Ia mengatakan berdasarkan data Balai Wilayah Sungai Sumatra (BWSS) V, ada sekitar 23 sungai yang berhulu dari Gunung Marapi, semuanya berpotensi mengalirkan lahar dingin, atau banjir bandang jika intensitas hujan meningkat.

Menurut dia saat ini pihak terkait tengah melakukan pendataan untuk melihat sungai-sungai yang berpotensi tinggi terjadi bencana banjir lahar dingin tersebut. "Secepatnya informasi ini akan disampaikan kepada masyarakat," ujarnya.

Sementara itu Kepala Pelaksana (BPBD) Sumbar, Rudy Rinaldy mengatakan berdasarkan informasi dari BWSS V dari 23 sungai yang berhulu di Gunung Marapi, semua memiliki potensi terjadi banjir lahar dingin, meskipun kemungkinan itu bergantung beberapa faktor.

“Kalau potensinya 23 sungai itu ada potensi, tergantung hulu sungai mana yang banyak tumpukan material debu dan pasir. Tapi tidak akan semuanya sekali mengalirkan banjir banding jika hujan lebat,”ujarnya.

Diperkirakan material yang disemburkan erupsi Marapi mencapai 300 ribu meterkubik. Material itu sebagian menumpuk pada hulu sungai yang bisa menyebabkan banjir lahar dingin. "Perkiraan dengan jumlah material itu, jika hujan tidak begitu lebat potensi banjir bandang tidak begitu besar. Namun jika hujan lebat atau sedang dengan durasi lebih dari tiga jam, harus tetap waspada," katanya.

Kepala BWSS V Sumbar, Muhammad Dian Al Ma’aruf mengatakan pihak sedang melakukan pemetaan, sungai mana yang paling berbahaya dan potensi menyebabkan banjir bandang. Untuk itu itu pihaknya akan menurunkan tim dan berkoordinasi dengan pihak terkait.

“Sekarang kami belum bisa memberikan informasi dari 23 sungai itu, sungai yang mana berbahaya, tapi kita tetap mengingatkan masyarakat,”ulasnya.

Ia mengatakan dari 23 sungai tersebut arahnya menyebar pada sejumlah daerah di kaki Gunung Marapi. Terutama ke arah Barat Laut, yakni Kota Bukittinggi via Sungai Pua.

Karena daerah ini juga memiliki kontur permukaan tanahnya lebih landai. Untuk itu warga sekitar Bukittinggi, Canduang dan sekitarnya untuk selalu waspada jika intensitas hujan sudah tinggi.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler