Jadi Metode Perang, Israel Sengaja Biarkan Warga Gaza Kelaparan
Pasukan Israel dengan sengaja memblokir pengiriman air, makanan dan bahan bakar.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Organisasi Human Rights Watch (HRW) menuduh Israel telah secara sengaja membuat penduduk sipil di Jalur Gaza kelaparan. HRW mengisyaratkan bahwa Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata dalam serangannya ke Gaza.
“Pemerintah Israel menggunakan kelaparan warga sipil sebagai metode peperangan di Jalur Gaza yang diduduki, yang merupakan kejahatan perang,” kata HRW dalam laporannya yang dirilis Senin (18/12/2023), dikutip laman Malay Mail.
“Pasukan Israel dengan sengaja memblokir pengiriman air, makanan dan bahan bakar, sementara dengan sengaja menghalangi bantuan kemanusiaan, tampaknya menghancurkan wilayah pertanian, dan merampas benda-benda yang sangat diperlukan oleh penduduk sipil untuk kelangsungan hidup mereka,” tambah HRW.
Pemerintah Israel segera mengecam laporan HRW. Tel Aviv melabeli HRW sebagai organisasi anti-Semit dan anti-Israel.
“HRW tidak mengutuk serangan terhadap warga Israel dan pembantaian tanggal 7 Oktober serta tidak memiliki dasar moral untuk membicarakan apa yang terjadi di Gaza jika mereka menutup mata terhadap penderitaan dan hak asasi warga Israel,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Haiat.
Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki telah menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza. Dia mengutip adanya sekitar 1 juta warga Gaza yang saat ini menghadapi kelaparan.
“Saat ini, setidaknya 1 juta warga Palestina di Jalur Gaza, setengah dari mereka adalah anak-anak, kelaparan, bukan karena bencana alam atau karena kurangnya bantuan yang menunggu di perbatasan, bukan. Mereka kelaparan karena Israel sengaja menggunakan kelaparan sebagai senjata perang melawan penduduk yang didudukinya,” kata Al Maliki saat memberikan keterangan kepada media di sela-sela partisipasinya dalam peringatan 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia di kantor PBB di Jenewa, Swiss, dikutip laman Al Arabiya.
Al Maliki mengatakan bahwa....
Di acara tersebut, Al Maliki mengatakan bahwa komunitas internasional gagal melindungi warga Palestina. “Kita hidup dalam realitas distopia yang mengecualikan warga Palestina dari hak-hak dasar yang paling mendasar yang diberikan kepada seluruh umat manusia,” ucapnya.
Sementara itu, seorang pejabat Israel membantah tudingan Al Maliki tentang kesengajaan Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata perang di Gaza. “Ini tentu saja tidak senonoh. Tuduhan yang bersifat fitnah dan khayalan,” ujar pejabat tersebut saat diwawancara Reuters.
Pejabat Israel itu mengklaim bahwa negaranya mendorong peningkatan pengiriman makanan ke Gaza dari Rafah, Mesir. Dia menyalahkan kelambanan di area perbatasan Mesir-Gaza sebagai penyebab minimnya bantuan pangan yang memasuki Gaza.
Sejauh ini, agresi Israel ke Gaza telah membunuh sedikitnya 18.800 orang. Lebih dari 14 ribu di antaranya merupakan perempuan dan anak-anak. Sementara korban luka sudah menembus angka 51 ribu. Jumlah itu dihitung sejak Israel memulai agresinya ke Gaza pada 7 Oktober 2023.