Haram Durhaka kepada Orang Tua
Ridha Allah SWT tergantung Ridha orang tua. Murka Allah SWT tergantung pada murka orang tua.
Ridha Allah SWT tergantung Ridha orang tua. Murka Allah SWT tergantung pada murka orang tua. Setiap orang pasti dilahirkan dari rahim seorang ibu. Allah SWT menjadikan surga kita di kaki ibu kita. Di situ ada surga kalau setiap anak mencari surga. Tidak ada yang lebih berhak mendapatkan penghormatan dari seorang anak, selain orang tua, ibu bapak kita.
Dalam hadist disebutkan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Jarir dari 'Umarah bin Al Qa'qa' bin Syubrumah dari Abu Zur'ah dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu dia berkata; "Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sambil berkata; "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku berbakti kepadanya?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "kemudian siapa lagi?" beliau menjawab: "Ibumu." Dia bertanya lagi; "Kemudian siapa?" dia menjawab: "Kemudian ayahmu." Ibnu Syubrumah dan Yahya bin Ayyub berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Zur'ah hadits seperti di atas."
Allah SWT menyebutkan secara khusus tentang peran ibu dalam Al-Quran sebagaimana dalam surat Al-Ahqaf ayat 15, artinya: “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan..”
Walau lelah, tapi rasa cinta dan rindu menjadikan rasa lelahnya tidak terasa. Rasa letih dan capeknya para ibu mengandung, kemudian disusul dengan perjuangan para ibu untuk melahirkan. Setelah hamil dan melahirkan, kemudian menyusui. Di tengah rasa letihnya setelah melahirkan, ibu senantiasa menyayangi, mengasihi dan menimang anaknya dengan penuh kasih sayang. Kurang istirahat tidak menjadi alasan mereka untuk berhenti menyayangi anak-anaknya.
Allah mengharamkan kepada setiap manusia untuk durhaka kepada orang tua, terutama kepada ibu. Walaupun kepada bapak juga demikian. Disebutkan secara khusus karena ibu kita memiliki kehormatan lebih tinggi di atas bapak kita. Karenanya durhaka kepada orang tua adalah termasuk dosa besar setelah syirik kepada Allah SWT.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Dosa besar itu adalah syirik kepada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh jiwa seseorang, dan sumpah palsu.’” [HR. Al-Bukhari].
Karenanya, tidak boleh bagi seorang anak untuk durhaka kepada orang tua. Haram menyakiti orang tua baik dari perbuatan atau pun perkataan.